Soal Latihan Buku Tematik Kelas 4 SD Halaman 146, 148, 150 Tema 9 Dan Kunci Jawabannya

Vadcoy.com – Pada postingan kali ini, Mang Ocoy akan membahas Soal Latihan Buku Tematik Kelas 4 SD Halaman 146 – 150 Tema 9 dan Kunci Jawabannya. Silahkan simak pembahasannya!

Berikut ini adalah kunci jawaban Buku Tematik Kelas 4 SD Tema 9 Subtema 3 pembelajaran 6 di halaman 146, 148, dan 150.

Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 Kelas 4 SD Tema 9 memiliki judul Kayanya Negeriku.

Sementara itu, Subtema 3 berjudul Pelestarian Kekayaan Sumber Daya Alam di Indonesia.

Sebelum melihat kunci jawaban Buku Tematik, siswa dapat terlebih dahulu memahami soal kemudian menjawabnya sendiri.

Kunci jawaban pada artikel ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Berikut kunci jawaban Buku Tematik Tema 9 kelas 4 SD Subtema 3 Pembelajaran 6

Akibat tidak melaksanakan kewajiban

Sebagai warga negara Indonesia yang baik kita harus melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang.

Kita tidak boleh menuntut hak kita sebelum kewajiban kita laksanakan dengan baik.

Contoh sederhana adalah ketika kamu menginginkan nilai yang bagus, kamu harus belajar terlebih dahulu.

Berikut contoh pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang.

1. Jika ingin sehat, kamu harus menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalmu.

2. Jika ingin terhindar dari banjir, jangan membuang sampah di sungai.

3. Jika kamu menginginkan udara bersih, kamu harus mau menanam pohon.

Itulah contoh sederhana pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang dan dapat dilakukan sehari-hari.

Bagaimana dengan kewajiban sebagai warga negara?

Apakah kamu telah melaksanakan kewajibanmu?

Jawaban:

Kewajiban sebagai warga negara adalah menaati hukum, membayar pajak, dan mempertahankan kedaulatan negara Indonesia.

Kunci Jawaban Halaman 146

Ayo Berdiskusi

Coba diskusikan bersama dengan temanmu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

Baca juga:  Kunci Jawaban Buku Paket Mapel PPKN Kelas 8 Halaman 17

1. Haruskah orang yang mengabaikan kewajiban diberi sanksi? Mengapa?

Jawaban:

Ya, harus.

Karena mengabaikan kewajiban berarti mengabaikan pula aturan-aturan yang berlaku pada masyarakat pada umumnya yang kewajiban-kewajiban itu telah ada dan diatur untuk menjaga ketertiban di dalam masyarakat itu sendiri.

2. Sebutkan contoh sanksi bagi orang yang tidak melaksanakan kewajiban. Tuliskan pada tabel berikut

Jawaban:

– Kewajiban yang dilanggar: Tidak menggunakan seragam saat di sekolah.

Contoh sanksi: Dihukum oleh guru.

– Kewajiban yang dilanggar: Tidak mengenakan helm saat berkendara.

Contoh sanksi: Wajib membayar denda.

– Kewajiban yang dilanggar: Membolos sekolah

Contoh sanksi: Dihukum guru.

– Kewajiban yang dilanggar: Tidak membayar pajak

Contoh sanksi: Sanksi denda hingga pidana.

Mengapa Jakarta Setiap Tahun Banjir?

Setiap musim hujan, Jakarta banjir. Saat di Jakarta tidak terjadi hujan lebat, tetapi di Puncak hujan lebat, Jakarta pasti banjir. Orang-orang menyebutnya banjir kiriman.

Mengapa begitu? Daerah Puncak di Bogor lebih tinggi daripada Jakarta. Di Puncak yang berhawa dingin banyak didirikan vila tempat berlibur.

Pembangunan vila di Puncak dilakukan dengan menebang pohon-pohon di hutan-hutan daerah tersebut. Akibatnya, wilayah hutan banyak berkurang.

Ketika di Puncak turun hujan lebat, air hujan terus mengalir ke bawah karena tidak ada akar-akar pepohonan yang dapat menahan air hujan di dalam tanah.

Air hujan terus turun ke dataran yang lebih rendah hingga terkumpul di sungai. Air sungai akan mengalir deras menuju ke laut.

Jakarta berada di dekat laut. Sungai-sungai di Jakarta menerima aliran deras air sungai dari Puncak dan Bogor. Jika sungai di Jakarta cukup besar untuk menampung derasnya sungai, tentu tidak akan terjadi banjir.

Baca juga:  Kunci Jawaban Buku Paket Mapel IPA Kelas 9 Halaman 92 Dan 93

Namun, sungaisungai di Jakarta banyak yang sudah sempit dan dangkal. Selain karena lumpur, sempit dan dangkalnya sungai di Jakarta juga akibat kebiasaan buruk warga yang membuang sampah ke sungai.

Selain itu, tanah terbuka untuk resapan hujan di Jakarta semakin sempit. Banyak lahan sudah berubah menjadi gedung dan disemen.

Ketika hujan, sedikit sekali air yang dapat diserap tanah. Sisa air hujan mengalir ke selokan dan berlanjut ke sungai.

Untuk menampung air hujan yang turun di Jakarta saja perlu sungai lebar dan dalam. Apalagi jika ditambah air hujan yang mengalir dari dataran tinggi, seperti Bogor dan Puncak.

Oleh karena itu, sungai tidak akan muat menampung semua air itu. Akibatnya, air meluap keluar dan membanjiri Jakarta.

Kunci Jawaban Halaman 148

Kamu telah membaca bacaan ”Mengapa Jakarta Setiap Tahun Banjir?”. Carilah informasi penting pada bacaan tersebut. Kemudian, lengkapilah gambar peta pikiran berikut.

Kapan terjadi banjir?

Jawaban:

Setiap musim hujan.

Apa penyebab banjir?

Jawaban:

Pembangunan vila di Puncak dilakukan dengan menebang pohon-pohon di hutan-hutan.

Bagaimana terjadinya banjir?

Jawaban:

Ketika di Puncak turun hujan lebat, air hujan terus mengalir ke bawah karena tidak ada akar-akar pepohonan yang dapat menahan air hujan di dalam tanah.

Kunci Jawaban Halaman 150

Ayo Renungkan

1. Apa yang kamu pelajari hari ini?

Jawaban:

Hari ini saya belajar tentang kewajiban sebagai warga negara.

Saya juga belajar tentang bencana banjir di Jakarta.

2. Nilai apa saja yang dapat kamu ambil melalui pembelajaran hari ini?

Jawaban:

Memahami kewajiban sebagai warga negara.

3. Keterampilan apa saja dapat kamu kuasai melalui pembelajaran hari ini?

Jawaban:

Melaksanakan kewajiban sebagai warga negara.

Baca juga:  Kunci Jawaban Buku Paket Mapel IPA Kelas 9 Halaman 173, 174, Dan 175 Semester 2

Menjaga lingkungan agar tidak terjadi banjir.

4. Apa yang akan kamu lakukan setelah melalui pembelajaran hari ini?

Jawaban:

Belajar lebih banyak lagi.

Kerja Sama dengan Orang Tua

Mintalah orang tua untuk bercerita tentang bencana alam yang pernah terjadi di daerah tempat tinggalmu sejak orang tuamu masih kecil hingga sekarang.

Tuliskan cerita orang tuamu ke dalam sebuah cerita yang menarik.