Tukang Bangunan Tidak Berpuasa, Siapa yang Dosa?

Vadcoy.com – Ada sebuah pertanyaan yang berbunyi seperti ini: “Jika ada tukang bangunan yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan, siapakah yang mendapat dosa?”

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Mang Ocoy akan menjawabnya dengan jawaban yang digunakan oleh guru kami, yaitu Buya Yahya. Beliau adalah pemilik Pondok Pesantren Al-Bahjah yang terletak di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Tukang bangunan tidak berpuasa, siapa yang dosa?

Tukang Bangunan Tidak Berpuasa, Siapa yang Dosa?

Apabila ada tukang bangunan yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan, maka yang berdosa adalah tukang bangunan itu sendiri, kemudian mandor (jika ada), dan majikan yang memperkerjakannya. Loh kok bisa?

Penjelasannya seperti ini:

Ketika ada seseorang yang ingin membangun rumah atau bangunan lainnya di bulan Puasa atau Ramadhan, tentu dia akan mencari seorang tukang atau beberapa tukang bangunan.

Pada saat di awal itulah terjadi kontrak antara majikan dan tukang bangunan. Apabila kontraknya umum dan biasa saja, misalnya tidak ada perintah harus berpuasa selama bekerja, maka si majikan akan mendapatkan dosa akibat tukang yang tidak puasa.

Namun, jika kontrak di awal si majikan sudah memerintah tukang bangunan harus berpuasa selama bekerja, maka si majikan bisa lepas dari dosa tersebut.

Tapi ada hal yang perlu diperhatikan! Hendaknya si majikan memberi waktu istirahat lebih kepada si tukang bangunan yang berpuasa, sehingga tukang bisa berpuasa tanpa adanya beban saat bekerja.

Bagaimana jika tukang bangunan tetap tidak berpuasa, padahal sudah diperingati oleh si majikan untuk berpuasa?

Jika demikian, hendaknya si majikan harus tetap memperingati si tukang berkali-kali hingga dia bosan. Jika tetap si tukang tidak berpuasa juga, maka sebaiknya si majikan mencari tukang yang lain yang bisa tetap berpuasa selama bekerja.

Baca juga:  Kumpulan Kata-kata Hari Kartini 21 April 2022

Memang sulit untuk mencari tukang bangunan yang tetap berpuasa. Namun jika Anda berusaha dan berdoa, InsyaALLAH Anda bisa menemukannya.

Karena jika si tukang dibiarkan tidak berpuasa terus-menerus walaupun sudah diperingati oleh si majikan, maka si majikan juga akan menanggung dosa si tukang tersebut karena tidak berpuasa yang terus-menerus.

Bagaimana jika ada mandor? Siapa yang mendapat dosa?

Apabila pada sebuah proyek terdapat seorang mandor yang memegang beberapa tukang, maka mandor juga ikut bertanggung jawab atas tukang bangunan yang tidak berpuasa.
Akan tetapi, jika si mandor memperingati si tukang harus berpuasa selama bekerja, maka si mandor bisa lepas dari tanggung jawab dosa si tukang bangunan. Dengan syarat, si mandor harus terus memperingati tukang yang tidak berpuasa.

Apakah majikan juga ikut dosa jika ada mandor?

Majikan pun bisa menanggung dosa si tukang walaupun ada si mandor. Apabila si majikan tidak memperingati mandor, dengan pesan seperti ini “bahwa jika ada tukang bangunan yang tidak berpuasa, maka peringati tukang tersebut.”
Kemudian si mandor tidak menyampaikan pesan dari si majikan tersebut, maka si mandor lah yang menanggung dosa si tukang bangunan. Sedangkan si majikan aman dari tanggungan.
Namun, jika si mandor menyampaikan pesan dari si majikan kepada si tukang bangunan tersebut, maka si majikan dan si mandor sama-sama aman dari tanggungan dosa si tukang.
Dengan syarat, si majikan dan si mandor sama-sama memantau si tukang yang tidak berpuasa. Dan memperingatinya terus-menerus sampai si tukang tersebut berpuasa selama bekerja.
Wallahu ‘alam bishawab

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *