Sumber Daya, Administrasi Dan Pemasaran Untuk Perencanaan Usaha Kerajinan

Vadcoy.com – Pada postingan kali ini, Mang Ocoy akan membagikan materi pelajaran tentang “Sumber Daya, Administrasi Dan Pemasaran Untuk Perencanaan Usaha Kerajinan” pada Mapel Prakarya. Silahkan simak penjelasannya di bawah ini!

Tujuan Pembelajaran

Sumber Daya, Administrasi Dan Pemasaran Untuk Perencanaan Usaha Kerajinan

Tentunya semua organisasi mempunyai tujuan, hanya saja tujuan setiap organisasi berbeda-beda dan tentunya perencanaan yang dilakukan berbeda-beda pula. Namun pada umumnya tujuan perencanaan dalam suatu organisasi adalah untuk:

  1. Menentukan suatu standar tertentu yang harus dipakai dalam melaksanakan semua pekerjaan sehingga akan memudahkan dalam pengawasan.
  2. Menghindari atau meminimalkan terjadinya tumpang tindih dan juga pemborosan dalam melaksanakan berbagai pekerjaan.
  3. Memberikan suatu arahan kepada para administrator atau non-administrator supaya bisa bekerja sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.
  4. Mengantisipasi dan juga beradaptasi dari semua perubahan yang mungkin akan terjadi.

A. Syarat Perencanaan yang Baik

1. Dilandasi Partisipasi

Ada baiknya, jika dalam membuat suatu rencana dilandasi dengan unsur partisipasi.

2. Rencana Harus Luwes atau Fleksibel

Rencana yang baik adalah yang sudah mendasarkan pada penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya secara mendalam. Tentunya sesudah memperhitungkan berbagai kemungkinan yang ada. Tapi dalam realisasi nya, meskipun rencana sudah dibuat dengan baik, sering ditinjau kembali.

Hal tersebut dikarenakan dalam praktiknya, sering muncul berbagai hal yang tidak terduga sebelumnya dan sulit untuk diperhitungkan. Misalnya seperti adanya resesi ekonomi yang bisa berakibat pada perubahan harga barang, perubahan peraturan pemerintah, dan lain sebagainya.

Baca juga:  Nabi Muhammad Panutanku, Mapel PAI Kelas 3 SD

Oleh karena itu, rencana yang dibuat haruslah bersifat fleksibel. Artinya setiap saat bisa dievaluasi sesuai dengan perkembangan organisasi atau situasi dan kondisi yang terjadi pada saat itu. Tapi hal ini bukan berarti bahwa suatu rencana yang sudah dibuat, bisa diubah seenaknya atau sesuka hati.

3. Berdasarkan Pada Alternatif

Supaya bisa menentukan dan menetapkan rencana yang baik, maka sebaiknya sebelum membuat atau menetapkan rencana, harus ditentukan terlebih dahulu alternative dari perencanaan. Dengan terdapatnya suatu alternative perencanaan, yaitu dengan mempertimbangkan untuk dan juga ruginya dari setiap alternative, maka bisa kiranya menetapkan suatu alternative rencana yang terbaik.

4. Harus Realistis

Sama halnya dengan tujuan suatu organisasi, perencanaan haruslah bersifat realistis. Jika rencana yang dibuat tidak realistis, mungkin hanya akan terlihat baik di kertas saja, tapi dalam praktiknya tidaklah baik.

Rencana yang tidak realistis ini kemungkinan terjadi karena yang membuat atau menetapkan rencana tidak melihat adanya kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan berbagai batasan yang dimiliki oleh organisasi. Misalnya seperti keterbatasan dalam bidang teknologi, keterbatasan tenaga kerja, keterbatasan dana, dan lain sebagainya.

5. Perencanaan Harus Ekonomis

Melihat dari berbagai syarat yang sudah disebutkan, terutama terhadap keterbatasan organisasi, rencana harus pula mempertimbangkan aspek ekonomis dalam pembuatan nya.

Jika dalam pembuatan nya tidak memperhatikan aspek ekonomis, maka dalam pelaksanaannya nanti akan terjadi adanya suatu pemborosan. Baik itu pemborosan tenaga kerja, waktu, dan lain sebagainya.

B. Jenis – Jenis Perencanaan

Pada umumnya perencanaan ini dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu sebagai berikut.

  • Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu
  • Perencanaan jangka panjang (short range planning), adalah suatu rencana yang dibuat dan juga berlaku jangka waktu selama kurang dari 1 tahun.
  • Perencanaan jangka menengah (medium range planning), adalah suatu rencana yang dibuat dan juga berlaku dalam jangka waktu selama 5-7 tahun.
  • Perencanaan jangka panjang (long range planning), adalah suatu rencana yang dibuat dan berlaku dalam jangka waktu selama 10-25 tahun.
  • Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup
  • Perencanaan terintegrasi (integrated planning), adalah suatu rencana yang didalamnya menjelaskan secara menyeluruh, detail, dan sifatnya terpadu.
  • Perencanaan taktis (tactical planning), adalah suatu rencana yang didalamnya memuat uraian mengenai berbagai kebijakan jangka pendek, dan mudah disesuaikan kegiatannya selama tujuannya sama.
  • Perencanaan strategis (strategic planning), adalah suatu rencana yang di dalamnya memuat uraian tentang kebijakan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang panjang atau lama. Pada umumnya perencanaan jenis ini sangat sulit untuk diubah.
  • Perencanaan Berdasarkan Tingkatan
  • Perencanaan harian (day to day planning), adalah suatu rencana yang didalamnya berisikan berbagai kegiatan harian yang sifatnya rutin.
  • Perencanaan operasional (operational planning), adalah rencana yang hanya focus kepada pedoman atau petunjuk pelaksanaan berbagai macam program organisasi.
  • Perencanaan induk (master planning), adalah suatu rencana yang hanya focus kepada kebijakan organisasi yang didalamnya berisikan tujuan jangka panjang dan ruang lingkup nya luas.
Baca juga:  6 Jenis Bidang Ilmu Akuntansi

C. Fungsi Perencanaan 

  1. Suatu perencanaan yang baik akan bisa mendorong tercapainya tujuan dari organisasi. Misalnya seperti tercapainya laba yang diinginkan atau menurunkan biaya yang dikeluarkan organisasi.
  2. Untuk menghadapi dan meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari ketidakpastian di masa yang akan datang.
  3. Untuk mengaharahkan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan supaya tertib dan teratur menuju tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.
  4. Untuk menentukan dan memilih prioritas dari beberapa macam alternative atau pilihan yang ada.
  5. Sebagai alat yang digunakan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan organisasi.

D. Tahap – Tahap Penyusunan Perencanaan 

  1. Merumuskan dan menetapkan tujuan atau permasalahan yang akan dipecahkan. Penetapan tujuan ini harus didasarkan pada falsafah dan misi yang dimiliki oleh organisasi. Perumusan dari tujuan ini dipengaruhi oleh berbagai nilai yang diatur oleh para eksekutif dan berbagai nilai atau tanggungjawab sosial pada saat itu.
  2. Melakukan Analisis Kesempatan –Organisasi harus melakukan suatu analisis atau pengamatan terhadap lingkungan sekitar. Lingkungan yang selalu berubah-ubah ini akan selalu memberikan kesempatan dan ancaman apakah akan dimanfaatkan atau dihadapi atau dihindari. 
  3. Melakukan Analisis Sumber Daya – Selain aspek lingkungan yang harus dianalisis, organisasi juga harus melakukan analisis terhadap sumber daya yang dimiliki. Dari analisis tersebut bisa diketahui kekuatan dan/atau kelemahan dari organisasi yang bisa dimanfaatkan atau diatasi.  Sumber daya tersebut bisa berupa sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya seperti fasilitas, dana, fisik dan lain sebagainya. 
  4. Identifikasi dan Pengembangan Alternatif – Dalam hubungannya dengan pengambilan suatu keputusan, maka langkah selanjutnya yang harus diambil adalah mengembangkan berbagai alternatif/pilihan dari berbagai sumber daya dan data yang dimiliki oleh organisasi.  Dari berbagai macam alternative tersebut bisa dipilih yang terbaik. 
  5. Implementasi Strategi – Kemudian dilakukan suatu perincian ke dalam bentuk berbagai program dan anggaran yang lebih terperinci atau detail sehingga akan lebih mudah untuk diaplikasikan. 
  6. Pelaksanaan Keputusan – Rencana yang sudah disusun tidak mempunyai arti jika tidak atau belum diaplikasikan.  Kemudian pelaksanaan rencana memerlukan suatu pengendalian dan pengawasan, sejauh mana penerapan mencapai hasil seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Baca juga:  Ide dan Peluang Usaha Kerajinan Limbah

Itulah materi tentang “Sumber Daya, Administrasi Dan Pemasaran Untuk Perencanaan Usaha Kerajinan” pada Mapel Prakarya yang bisa Mang Ocoy bagikan. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda semua!