Strategi Pendidikan Karakter Melalui Debat Aktif

Debat Aktif


Vadcoy.com – Dalam dunia pendidikan ada yang dinamakan dengan pendidikan karakter. Pendidikan tersebut mengajarkan para siswa agar bisa bergaul terhadap sesama dengan etika yang baik. Karena pada masa sekarang ini, banyak anak sekolah yang berprilaku buruk di lingkungan masyarakat.

Pendidikan karakter bisa diajarkan dengan melalui berbagai cara, seperti dengan melalui pertanyaan kepada siswa langsung, dengan mengajarkan langsung, dengan memecahkan suatu masalah, dengan debat aktif, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Pada postingan kali ini, Admin akan membagikan strategi pendidikan karakter melalui cara debat aktif antara para siswa. Sehingga dari debat aktif tersebut, guru bisa menilai karakter siswanya apakah sudah memiliki karakter yang baik atau belum. Berikut ini adalah strategi pendidikan karakter melalui debat aktif.

Rekomendasi: 9 Karakteristik (Akhlak) yang Bisa Menjadikan Seseorang Sempurna

Strategi pendidikan karakter debat aktif

1. Cobalah guru untuk mengembangkan sebuah pertanyaan yang kontroversial yang berkaitan dengan materi pelajaran sekolah. Misalnya “apakah negara Indonesia bisa dijadikan negara Islam atau tidak? Jika bisa, sebutkan alasannya! Jika tidak, sebutkan alasannya!”
2. Kemudian guru membagi kelas menjadi dua tim. Pertama, kelompok yang berpihak kepada pro. Kedua, kelompok yang berpihak kepada kontra.
3. Selanjutnya buatlah tiga sampai empat kelompok kecil dalam masing-masing kelompok debat. Misalnya di dalam kelas ada 30 siswa, guru bisa membuat tiga kelompok kecil dari yang pro dan tiga kelompok kecil dari yang kontra. Masing-masing lima siswa dalam setiap kelompok kecil.
4. Setiap kelompok kecil tersebut diminta untuk mengembangkan argumen yang mendukung masing-masing kelompok. Kemudian di akhir diskusi, setiap kelompok kecil memilih seorang juru bicara yang akan mempresentasikan argumen kelompoknya.
5. Siapkan enam kursi untuk masing-masing juru bicara yang akan mempresentasikan untuk setiap kelompoknya. Adapun siswa yang lain duduk di belakang juru bicaranya. Lalu mulailah debat dengan juru bicara mempresentasikan argumennya masing-masing.
6. Setelah para juru bicara menyampaikan argumennya masing-masing, guru menghentikan debat dan mengembalikan kepada kelompok kecil. Setiap kelompok menyiapkan argumen untuk mengkonter argumen pembuka yang dipresentasikan oleh juru bicara sebelumnya. Setiap kelompok memilih juru bicara yang baru untuk mengkonter argumen tersebut.
7. Lanjutkan debat tersebut, usahakan juru bicara saling berhadapan untuk mengkonter argumen dari setiap kelompok. Selama debat berlangsung, usahakan juga agar peserta yang lain membuat catatan yang berisi usulan argumen untuk kelompoknya.
8. Mintalah para siswa dari tiap-tiap kelompok untuk bersorak dan memberikan tepuk tangan. Hal tersebut bisa menjadikan debat aktif menjadi lebih hidup dan bersemangat. Secara tidak sadar, memberikan tepuk tangan sama saja dengan memberikan motivasi kepada juru bicara dari setiap kelompok.
9. Di akhir debat, guru tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang dan yang kalah. Buatlah lingkaran dari semua siswa di kelas, lalu acak siswa agar duduk dengan kelompok lawan, bukan dengan kelompoknya masing-masing.
Kemudian diskusikan antara siswa yang ada di sampingnya. Dari debat tersebut, apa saja yang bisa dipelajari. Dan mintalah para siswa untuk mengidentifikasi argumen mana yang paling baik menurut mereka.
Baca juga:  Buatlah Resume Tentang Arti dan Fungsi Pancasila

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *