VADCOY – Pendidikan adalah faktor utama dalam suatu kemajuan negara. Pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi yang baik pula. Generasi yang baik akan berdampak positif terhadap negaranya, maka sebab itu pendidikan dijadikan modal utama untuk membangun suatu bangsa yang maju.
Salah satunya adalah negara Afrika Selatan yang mengfokuskan kemajuan bangsa dengan pendidikan. Pendidikan Afrika Selatan berbeda dengan Indonesia seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
Sistem Pendidikan Afrika Selatan
Dari generasi ke generasi pelajaran tersebut tidak pernah diubah. Seperti yang dikatakan Hendrik Verwoed, yang pernah menjabat sebagai menteri sekaligus penanggung jawab atas pendidikan di Afrika Selatan “bahwa kaum yang berkulit hitam belajar bertahun-tahun di sekolah hanya menguasai cara menebang kayu, dan pengangkut air saja”.
Dan karena menurut masyarakat Afrika Selatan, hal tersebut adalah sebagai pemenuhan kebutuhan hidupnya, sehingga pelajaran lainnya seperti matematika, sains, dan teknik sangat minim mereka kuasai, padahal di negara lain pelajaran tersebutlah yang diprioritaskan. Yang mengejutkannya lagi, anak-anak di benua hitam atau Afrika 27 persen siswa yang sudah bersekolah 6 tahun masih belum bisa membaca, dan berhitung pun mereka belum menguasai seperti halnya 25 dibagi 5 saja mereka masih sulit untuk menghitungnya.
Bukan hanya itu saja, sekolah yang berada di negara tersebut hanya 37 persen yang dapat lulus ujian martikulasi, sedangkan tingkat kenaikan kelas dalam negara tersebut hanya 4 persennya saja.
Pendidikan kemahiran hidup seperti yang diajarkan pada sekolah-sekolah di Afrika Selatan, cara menebang pohon, cara mencuci baju, atau yang lainnya itu adalah pelajaran yang menurut di Indonesia adalah pelajaran mudah tidak perlu dipelajari di sekolah formal, karena mereka belajar hal tersebut dari orang tua dengan cara melihat mereka melakukan hal tersebut secara terus-menerus dan akhirnya dapat mereka lakukan dengan sendirinya tanpa harus belajar di sekolah.
Anak indonesia belajar di sekolah sama seperti negara-negara maju dan berkembang lainnya, yaitu mempelajari sains, teknik kendaraan, dan lain lainnya. Seperti halnya yang sudah dijelaskan di atas, jika Afrika Selatan ingin ikut bersaing, mungkin negara tersebut berada ditingkatan terbawah karena faktor-faktornya.
Penyebab dari pendidikan yang sangat buruk salah satunya adalah kualitas guru. Guru di negara tersebut hanya mementingkan diri sendiri, mementingkan golongannya saja, tidak memikirkan nasib pendidikan bangsanya.
Persatuan guru di Afrika Selatan mempunyai nama sendiri (SADTU) Persatuan Guru Demokratik Afrika Selatan, mereka juga bersekutu dengan (ANC) persatuan kongres nasional Afrika dan mereka bekerjasama untuk berkorupsi seperti laporan yang diterbitkan bulan Mei 2016 oleh tim yang dipimpin oleh John Volmink.