Laporan Membaca Buku Umum dan Buku Fiksi

Vadcoy.com – Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.. Pada kali ini Mang Ocoy ingin membagikan Mapel Bahasa Indonesia dengan materi “Laporan Membaca Buku Umum dan Buku Fiksi”.
Materi tersebut merupakan Mapel Bahasa Indonesia kelas 9 SMP/MTs yang akan adek-adek pelajari. Mang Ocoy mengambil referensi materi tersebut dari buku LKS. Semoga bisa bermanfaat bagi adek-adek kelas 9 SMP/MTs semuanya!

Laporan Membaca Buku Umum

Laporan Membaca Buku Umum dan Buku Fiksi

Laporan membaca buku umumnya berisi identitas buku dan rangkuman isi. Untuk mempermudah penulisan laporan membaca buku, Anda bisa mengikuti langkah-langkah pengerjaan laporan. Berikut hal-hal yang harus dilakukan dalam penulisan laporan membaca buku.

1. Patuhi Persyaratan Tugas

Persyaratan tugas merupakan panduan pengerjaan tugas sehingga kamu perlu memahaminya. Jika ada yang tidak kamu pahami, bertanyalah kepada guru. Pastikan kamu mengetahui syarat-syarat tugas yang diberikan.

2. Bacalah Buku Sampai Selesai

Membaca merupakan kegiatan penting karena tanpa membaca, kamu akan kesulitan menulis laporan. Cari tempat tenang yang memungkinkanmu berkonsentrasi pada buku dan tidak terganggu hal lain.

3. Catat Beberapa Hal Penting

Tandailah bagian yang menurutmu ganjil atau membingungkan. Buatlah catatan ketika penulis membahas tokoh atau plot utama. Mulailah mengidentifikasi bukti dan detail yang dapat kamu gunakan dalam laporan dengan menandai atau mencatat kutipan.

4. Buat Kerangka

Kerangka merupakan daftar paragraf demi paragraf yang akan mengatur laporanmu. Masukkan isi setiap paragraf dan detailnya. Kerangka umumnya akan mengalami sedikit perubahan ketika laporan mulai ditulis.

Baca juga:  Tahapan dan Teknik Pembuatan Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan 

5. Masukkan Contoh dan Kutipan dari Buku

Ketika membuat kerangka, padukan poin ringkasan umum dengan detail spesifik dari buku. Kombinasi ini menunjukkan bahwa kamu tidak hanya sudah membaca buku, tetapi juga memahaminya.

6. Jangan Berusaha Membahas Semua Hal

Kamu tidak mungkin membahas seluruh isi buku dalam satu laporan. Pastikan laporanmu men cakup ide paling penting dan membuat pembaca merasakan pesan nyata terhadap buku tersebut.

Laporan Membaca Buku Fiksi

Buku fiksi merupakan buku yang berisi cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Jenis dar buku fiksi, antara lain novel, kumpulan cerpen, dan roman. Ciri-ciri buku fiksi, di antaranya:

  1. Ditulis menggunakan gaya bahasa,
  2. Banyak menggunakan kata konotatif/makna yang ditambahkan,
  3. Berbentuk cerpen dan novel,
  4. Ditulis berdasarkan imajinasi atau khayalan.
Perhatikan contoh buku fiksi berikut!

Judul buku: Jangan Buang Ibu, Nak

Penulis: Wahyu Derapriyangga
Jenis buku: Fiksi
Penerbit: Wahyu Qolbu Jakarta, 2014
Cetakan I
Tebal: 209 halaman

Perjuangan Seorang Ibu

Jangan Buang Ibu, Nak adalah novel karya Wahyu Derapriyangga yang menceritakan tentang perjuangan seorang ibu yang tinggal di ibu kota. la bernama Restiana dan harus menghidupi ketiga orang anaknya, yaitu Sulung. Tengah, dan Bungsu, Sulung dan Tengah adalah anak lelaki, sedangkan si Bungsu adalah perempuan.

Restiana harus menghidupi ketiga anaknya tersebut semenjak suaminya meninggal karena kecelakaan. Untung saja la tinggal di lingkungan masyarakat yang cukup baik, salah satunya adalah Bu Sumi. Bu Sumi adalah tetangga sebelah rumahnya yang bersedia menjaga anak-anaknya ketika Restiana sedang mencari nafkah.
Pada awal kisah novel ini, Wahyu Derapriyangga menceritakan perjuangan seorang ibu, yaitu Restiana untuk menghidupi dan mendidik anak-anaknya setelah suaminya meninggal. Dari situlah Restiana mulai mencari nafkah sendiri, Restiana harus menjadi seorang ibu sekaligus kepala rumah tangga yang tak pernah ia bayangkan dan rasakan sebelumnya.
Restiani berjuang bersama ketiga anaknya selama puluhan tahun. Ia harus menjalani pedihnya kehidupan, namun ia tak pernah patah semangat karena anak-anaknya selalu sayang kepadanya dan memberikan semangat kepadanya.
Sekarang Restiana tak punya siapa-siapa lagi, ia hanya tinggal di panti jompo dan dirawat oleh seorang wanita yang bukan anaknya. Ia merawatnya dengan ikhlas. Restiana menyebutnya malaikat. Restiana masih terus berpikir tentang anak-anaknya yang melupakannya padahal perjuangannya begitu besar.
Hingga Restiana jatuh sakit dan ajal menjemputnya pada tanggal 10 September 2011. la meninggal tanpa ada anak-anak di sampingnya dan tanpa ada anak-anak yang mengetahuinya. Padahal harapan Restiana ia ingin anak-anaknya berada di sampingnya saat maut menjemputnya.  Sebelum Restiana meninggal, ia memberikan secarik surat kepada malaikatnya tentang perasaannya terhadap anak-anaknya.
Novel ini mampu membuat para pembaca mengintrospeksi diri tentang kewajiban seorang anak memuliakan seorang ibu. Di samping itu, pembaca bisa lebih tahu teguhnya perasaan seorang ibu ketika anak-anaknya tidak berpihak padanya.
Novel ini juga dikemas dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga para pembaca tidak sulit menafsirkannya. Namun, masih banyak dijumpai penulisan yang salah pada novel ini sehingga harus diperbaiki kembali agar para pembaca tidak bingung mengartikan bacaan tersebut.