Attention: Mohon maaf! Penulis tidak mendeskripsikan tentang tokoh-tokoh yang ada pada cerita ini. Silahkan deskripsikan sendiri oleh para pembaca tentang tokoh-tokoh yang ada pada cerita ini!
Hari ini musim hujan, di negara Indonesia sedang memasuki musim hujan. Tepatnya di pulau Jawa Provinsi Jawa Barat, di Kota Majalengka, ada sekelompok kancil yang sedang bermain kejar-kejaran. Kira-kira ada sekitar 21 ekor kancil yang sedang berkumpul dan terlihat bahagia sekali. Lalu, sekelompok kancil itu pun ingin mengadakan lomba lari. Karena mereka ingin tau siapa yang tercepat di antara mereka dari ke 21 ekor tersebut. Akan tetapi, di antara mereka harus ada yang menjadi wasit 1 ekor. Jika mereka semua mengikuti lomba tersebut, maka perlombaan pun tidak akan berjalan lancar dan kemungkinan ada kecurangan.
Kancil 3: “Baiklah! Siapa yang mau menjadi wasitnya sekarang? Sudah tidak ada waktu lagi.”
Kancil 15: “Bagaimana kalo Kancil 1 saja yang menjadi wasitnya? Dia kan sudah tua, jadi mending tidak usah mengikuti perlombaan. Biarkan para kancil muda saja yang mengikuti perlombaannya.”
Kancil 6: “Yaa.. Saya setuju dengan usulanmu kancil 15. Bagaimana dengan pendapat yang lainnya?”
Kancil 18: “Saya sih yess..”
Kancil 11: “Aku juga yess..”
Kancil 19: “Aku setuju denganmu kancil 6.”
Kancil 20: “Oke deh.. Saya ikut kalian aja.”
Akhirnya kancil yang lainnya pun menyetujuinya kalo kancil 1 yang menjadi wasitnya. Tetapi, ada 1 kancil yang tidak merespon dengan usulan itu.
Kancil 15: “Hai kau kancil 21..! Kenapa kau tidak menjawab? Jadi kau setuju atau tidak jika kancil 1 yang menjadi wasitnya?”
Kancil 7: “Cepat jawab jangan diam saja kancil 21..!
Kancil 8,9, dan 10: “Ya ya.. Cepat jawab jangan diam saja donk!”
Kancil 21: “Haduh.. Haduh.. Kalian asal memutuskan pendapat sendiri saja ya! Bukankah kalian gak mikir?!”
Kancil 2: “Maksud kamu mikir apa!?”
Kancil 21: “Lihat dia (menunjuk kepada kancil 1)! Dia juga belum menyetujuinya kalo mau jadi wasitkan? Lebih baik tanyakan dulu kepadanya, apakah mau jadi wasit atau tidak! Haduh.. Haduh.. Dasar kalian ini ya..”
Kancil 17: “Benar juga apa yang dikatakan kancil 21. Sebaiknya kita tanyakan dulu kepada kancil 1 kawan-kawan!”
Kancil 3: “Baiklah biar aku saja yang bertanya kepada kancil 1.”
Kancil 4: “Tunggu! Biar saya panggilkan saja kancil 1 ke sini.. Biar semuanya bisa mendengar jawaban kancil 1.”
Lalu kancil 4 pun memanggil kancil 1 dan kancil 5 yang sedang berbincang-bincang di pinggir taman. Kancil 1 dan kancil 5 pun ikut bargabung dengan kumpulan kancil yang lainnya.
Kancil 2: “Hey kancil 1.. Kita akan mengadakan perlombaan lari, dan kita membutuhkan 1 ekor kancil untuk menjadi wasitnya.”
Kancil 4: “Betul sekali apa yang dikatakan kancil 2.”
Kancil 1: “Lalu siapa yang menjadi wasitnya?”
Kancil 8,9, dan 10: “Kau kancil 1 yang menjadi wasitnya!”
Kancil 3: “Bagaimana? Apa kau mau menjadi wasit kancil 1?”
Kancil 1: “Hemm.. Kenapa alasan kalian memilih aku menjadi wasit?”
Kancil 15: “Alasannya karena kau sudah keliatan tua..”
Kancil 6: “Yaa.. Jadi kami memutuskan agar kamu menjadi wasit saja kancil 1.”
Kancil 5: “Lohh.. Lohh.. Sejak kapan kalian ingin mengadakan lomba lari? Ko aku gak tau ya..?”
Kancil 2: “Kan kamu tadi sedang berbincang-bincang sama kancil 1? Gimana sih?!”
Kancil 5: “Ohh iya ya.. Pantas saja aku gak tau!”
………………………….
Kancil 21: “Jadi kesimpulannya bagaimana? Apa kau bisa jadi wasit kancil 1?”
Kancil 1: “Saya juga sebenarnya mau ikut perlombaan itu, karena keliatannya menarik.”
Kancil 6: “Ayolah kancil 1..! Mengalah demi yang muda-muda. Lagi pula kamu sudah sering mengikuti lomba yang beginian kan?!”
Kancil 1: “Iya juga sih.. Aku sudah sering mengikuti lomba yang seperti ini. Sayangnya aku belum pernah menang sama sekali. Tapi, aku tetap berusaha dan akhirnya menjadi tua seperti ini tanpa bisa memenangkan perlombaan tersebut.”
Kancil 21: “Janganlah berkecil hati sobat! Mungkin kau tidak menang dalam perlombaan lari ini, tapi kau bisa menjadi juara pada perlombaan yang lainnya kan?”
Kancil 1: “Hemm.. Kau benar kancil 21.”
Kancil 2: “Jadi sudah diputuskan kalo kancil 1 yang jadi wasitnya! Apa kau setuju kancil 1?”
Kancil 1: “Apa boleh buat.. Jika kalian memang mengandalkanku untuk menajdi wasit.”
Kancil 8,9, dan 10: “Yeay.. Akhirnya kita bisa ikut lomba lari kawan!”
Kancil 11: “Ini baru pertama kalian ikut lomba lari yaa?”
Kancil 9: “Iya kau benar kawan!”
………………………….
Kancil 1: “Jadi, kapan kita akan memulai perlombaannya?”
Kancil 3: “2 jam lagi kita akan memulainya. Jadi persiapkan diri kalian!”
Kancil 1: “Lalu rutenya kemana?”
Kancil 2: “Betul.. Kemana rutenya kancil 3? Karena kamu yang mengusulkan, pasti kamu sudah memikirkan tentang rutenya kan?”
Kancil 3: “Yaa aku sudah memikirkan rute untuk perlombaannya..”
Kancil 5: “Jadi rutenya dari mana dan sampai mana?”
Kancil 3: “Rutenya dimulai dari sini, Kota Majalengka. Lalu finisnya sampai ke Bogor!”
Kancil 7: “Waww! Lumayan jauh juga ya..”
Kancil 3: “Ini bagus untuk latihan kecepatan dan stamina kita. Dan yang terpenting, kita akan tau siapa yang tercepat di antara kita.”
Kancil 2: “Oke.. Saya setuju!”
Kancil 15: “Baiklah! Saatnya untuk persiapan.”
Kancil 21: “Sebentar.. Bagaimana dengan peraturannya?”
Kancil 3: “Peraturan bebas! Tapi tidak boleh menggunakan kendaraan! Karena tiap-tiap kalian akan dipasang kamera, jadi siapa saja yang melanggar akan didiskualifikasi dan dinyatakan kalah dalam perlombaan ini.”
Kancil 1: “Bagaimana dengan waktunya? Apakah tidak ada jangka waktunya?”
Kancil 3: “Waktu kita untuk sampai ke tempat finish selama 24 jam alias 1 hari. Jika kalian tidak bisa mencapai garis finish dalam satu hari, maka kalian juga dinyatakan kalah!”
Kancil 8,9, dan 10: “Okee Setujuu!”
Kancil 1: “Persiapkan diri kalian dalam jangka waktu 2 jam dari sekarang! Semuanya bubar..!”
Para kancil pun berpisah dari kumpulannya dan mempersiapkan diri untuk perlombaan. Mulai dari peralatan, bekal makanan, dan yang lainnya mereka mempersiapkannya agar bisa mencapai garis finish dan memenangkan perlombaan lari tersebut.
………………………….
1 jam telah berlalu, tersisa waktu 1 jam lagi untuk perlombaan lari tersebut. Ada beberapa kancil yang sudah siap dan ada juga yang belum siap sama sekali. Siapa saja kancil yang belum siap?!
(Bersambung)
Note: Cerita ini adalah hasil karya sendiri, bukan hasil karya orang lain. Mohon untuk tidak menyalahgunakannya!
Penulis: VAD