Infeksi Toxoplasma Sangat Berbahaya untuk Ibu Hamil

Vadcoy.com – Infeksi toxoplasma atau toxoplasmosis itu sering dianggap sebagai penyakit yang sangat menakutkan bagi ibu hamil, terutama yang ada pada hewan peliharaan atau orang yang sering berinteraksi dengan hewan. Penyakit ini juga dapat mendatangkan bahaya yang  serius pada janin yang sedang dikandung ibu hamil.
Kucing adalah hewan yang sering dituduh menjadi salah satu agen penularan utama toxoplasma. Padahal penularan tersebut tidak hanya ada pada kucing, melainkan juga dari beberapa jenis hewan hewan lainnya. Memahami penularan toxoplasma  tersebut, beserta cara mengatasinya dapat membantu ibu hamil mencegah penularan toxoplasma.

Hal Penting yang Harus Diketahui Tentang Infeksi Toxoplasma

Infeksi Toxoplasma Sangat Berbahaya untuk Ibu Hamil
Infeksi toxoplasma atau toxoplasmosis yaitu infeksi yang dapat disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Organisme kecil yang dapat hidup pada kucing. Infeksi toxoplasmosis ini juga sebenarnya tergolong sangat langka. Biasanya infeksi tersebut dapat menular pada manusia melalui beberapa cara, antara lain:
1. Kontak langsung dengan tinja kucing yang terinfeksi.
2. Bersentuhan dengan tanah yang terkontaminasi dengan tinja kucing.
3. Ibu hamil mengonsumsi daging mentah atau setengah matang, buah dan sayur yang tidak dicuci bersih, dan keju atau susu yang tidak melalui proses pasteurisasi.
4. Menggunakan peralatan masak yang  setelah digunakan untuk mengolah daging mentah yang belum dicuci.
5. Mengonsumsi air yang sudah terkontaminasi.
Infeksi toxoplasma itu dapat terjadi jika tangan yang terkontaminasi tersebut tadi menyentuh mata, mulut, ataupun menyentuh hidung. Meski begitu, belum tentu juga mereka yang memelihara kucing itu  dan yang terpapar oleh parasit ini dapat langsung terkena infeksi toxoplasma.
Sebab, infeksi ini tidak dapat menular dengan mudah pada orang-orang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh yang kuat. Perempuan yang mengalami infeksi toxoplasma sekitar 6-9 bulan sebelum kehamilan, umumnya sudah membentuk kekebalan tubuh dan tidak berisiko untuk meneruskan infeksi ini kepada janin. Berbeda dengan wanita yang terkena infeksi tersebut saat sedang hamil, karena sangat  berisiko menularkan infeksi tersebut kepada janin melalui plasenta.
Oleh karena itu, sebaiknya siapa pun harus tetap waspada dan selalu melakukan tindakan pencegahan. Risiko infeksi tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan bayi yang ada dalam kandungan. Infeksi toxoplasma juga bisa menyebabkan gangguan pada sulit belajar, penglihatan, gangguan pada otak berupa hidrosefalus, serta gangguan pendengaran atau tuli.
Pada kasus tertentu, infeksi ini juga menyebabkan sebagian bayi yang terinfeksi toxoplasma hanya mampu bertahan hidup beberapa hari saja setelah dilahirkan. Ibu hamil yang paling berisiko juga mengidap infeksi toxoplasma adalah mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan sering berinteraksi dengan hewan liar.
Penularan infeksi tersebut umumnya ditandai dengan beberapa gejala seperti sakit kepala, kelelahan gejala umum yang mengiringi flu, serta  merasakan nyeri otot. Tetapi sebagian orang juga bisa saja tidak merasakan gejala gejala apa pun. Untuk itu jika ingin mengetahui kemungkinan terjangkit infeksi ini secara pasti, ibu hamil yang berisiko terinfeksi toxoplasma dianjurkan untuk menjalani tes darah supaya mengetahui hasilnya.

Cara Mengurangi Risiko Infeksi Toxoplasma

Sebelum terinfeksi, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko tersebut, antara lain:
1. Mencuci tangan sesudah beraktivitas di luar ruangan.
2. Mencuci tangan susudah anda beraktivitas di tempat umum yang terbuka, seperti pada taman dan tempat bermain yang berpasir, juga bisa membantu mengurangi risiko infeksi. 
3. Usahakan juga untuk tidak melakukan kontak langsung dengan hewan hewan yang berpotensi terinfeksi toxoplasma, termasuk hewan peliharaan. 
4. Jangan lupa, Anda juga harus mencuci tangan sebelum dan sesudah mengolah makanan anda.

Mencuci bahan makanan dan peralatan peralatan memasak

Selalu dicuci bersih buah dan sayuran sebelum diolah dan dikonsumsi oleh anda. Selain dicuci juga, buah dan sayur juga disarankan lebih baik dikupas untuk mengurangi risiko infeksi. Selain itu, mencuci dan masak semua makanan yang beku hingga matang sebelum dikonsumsi kembali bisa membantu mengurangi risiko infeksi. Setelah itu, cuci semua peralatan peralatan masak di dapur anda sesudah digunakan untuk mengolah daging mentah.

Hindari juga mengkonsumsi makanan mentah

Hindari konsumsi daging dan telur yang mentah atau yang setengah matang saat hamil. Pastikan anda memasak daging hingga matang pada suhu yang tepat. Daging yang matang itu memiliki cairan atau kuah yang jernih dan daging tersebut tidak berwarna merah muda. Selain itu juga sebaiknya hindari mengkonsumsi susu kambing yang tidak melalui proses pasteurisasi atau mengonsumsi produk produk yang terbuat dari susu serupa.

Menjaga kebersihan setiap hari itu wajib

Untuk mencegah penularan infeksi toxoplasma, usahakan untuk selalu mengenakan sarung tangan saat Anda akan berkebun atau mengurus tanaman. Kemudian selalu cuci tangan dengan sabun dan air hangat. Dan selalu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal anda, supaya tidak mudah terserang penyakit yang berbahaya.

Waspadai Risiko Penularan Infeksi toxoplasma dari Kucing 

Kucing itu dapat terjangkit infeksi parasit toxoplasma jika kucing mengkonsumsi binatang liar yang sudah terinfeksi atau bersentuhan dengan kotoran kucing lain yang terinfeksi toxoplasma. Begitu terinfeksi, parasit tersebut dapat tumbuh berlipat ganda dalam usus kucing, kemudian menghasilkan tinja yang dapat menyebabkan infeksi.
Diare ringan dan hilangnya nafsu makan juga adalah gejala umum bagi kucing yang terinfeksi toxoplasma. Jika Anda sedang hamil dan memelihara atau hidup serumah dengan kucing, ada beberapa hal yang harus anda diperhatikan, di antaranya yaitu:

1. Selalu membersihkan kotoran kucing setiap hari

Langkah yang pertama yang bisa lakukan untuk mencegah infeksi yaitu dengan membersihkan kotoran kucing setiap hari. Sebaiknya anda kenakan sarung tangan saat membersihkan tinja tinja kucing. Setelah itu  anda harus cuci tangan hingga bersih. Jika memungkinkan, lebih baik minta orang lain saja untuk mengurus kucing

2. Berikan kucing makanan yang kering dalam kemasan, yang sudah banyak djual

Karena makanan kering dalam kemasan atau dalam kaleng itu lebih aman untuk diberikan pada kucing daripada memberikan daging mentah. Daging mentah yang terinfeksi juga dapat menyebabkan infeksi toxoplasma pada kucing dan dapat berisiko menularkan pada manusia. Yang terpenting, anda jangan lupa cuci tangan setelahnya.

3. Jauhkan kucing dari dapur dan makanan anda

Usaha tersebut supaya kucing tidak memasuki dapur dan ruang makan keluarga untuk dapat mengurangi risiko kucing menyentuh makanan makanan Anda. Dan disamping itu juga,  hindari alas kaki Anda dan seluruh anggota keluarga anda dari jangkauan kucing supaya tidak digunakan untuk tempat tidur atau untuk tempat buang air.

4. Usahakan untuk tidak menyentuh kucing liar saat anda hamil

Jika keluarga Anda mempunyai area bermain berupa pasir yang ada di luar ruangan, sebaiknya tutup area tersebut untuk menghindari kemungkinan kucing liar  itu buang air di tempat tersebut.
Agar anda terhindar dari penularan infeksi toxoplasma saat hamil, Anda dapat memeriksakan diri  anda sebelum hamil. Jika infeksi tersebut terjadi saat hamil, maka segeralah berkonsultasi ke dokter supaya mendapatkan penanganan yang tepat. Dan jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan hewan-hewan peliharaan Anda dan menghindari kontak dengan hewan liar lainnya.
Baca juga:  5 Penyebab Masalah Kejiwaan pada Lansia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *