Vadcoy.com – Pada postingan kali ini, Mang Ocoy akan membagikan Mapel tentang Definisi Pendidikan Karakter, Tujuan, Fungsi, Jenis-jenisnya. Silahkan simak penjelasannya di bawah ini.
Pendidikan karakter pada sekolah merupakan elemen yang sangat penting buat diterapkan di lingkungan sekolahm yang mana pendidikan ini memiliki fungsi menjadi pembentuk karakter dan pula moral siswa dalam interaksinya dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat.
Di sekolah yang maju, sangat mementingkan unsur pendidikan karakter dalam setiap kegiatan yang dilakukan di lingkungan sekolah. Terutama dengan basis ajaran-ajaran kepercayaan Islam buat membentuk akhlak yang lebih baik, santun, & menanamkan dalam karakter siswa tentang nilai-nilai budi kepercayaan Islam.
Pendidikan karakter bisa dilakukan mulai berdasarkan hal yang paling minim misalnya membiasakan anak buat mencium tangan pengajar dan orang tua waktu tiba di sekolah, mengucapkan salam saat guru masuk ke kelas, dan lainnya.
Definisi Pendidikan Karakter
Apa itu pendidikan karakter?
Secara formal pendidikan karakter mempunyai definisi sebuah sistem pendidikan yang sistematis & direncanakan buat mendidik & juga memberdayakan & menyebarkan potensi siswa guna membangun karakter pribadinya.
Sehingga mereka mampu tumbuh menjadi individu yang sanggup menaruh manfaat bagi dirinya sendiri, famili, dan pula lingkungan sekitarnya. Beberapa pakar pun mengemukakan pendapatnya mengenai definisi pendidikan karakter.
Menurut Elkind
Elkind mengemukakan bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan yang dilakukan oleh energi guru untuk memberikan pengaruh pada karakter peserta didik. Dalam hal ini maknanya adalah guru memiliki kiprah tidak hanya sebagai guru akademik akan tetapi pula memberikan atau sebagai teladan menggunakan moral tinggi pada lingkungan peserta didiknya.
Menurut T. Ramli
Menurut beliau, pendidikan karakter merupakan pendidikan yang esensinya merupakan moral dan akhlak dimana hal tersebut bisa memberikan bimbingan pada peserta didik supaya menjadi individu yang lebih baik kepribadiannya.
Menurut John W. Santrock
Pendidikan karakter berdasarkan Santrock merupakan pendidikan dengan pendekatan personal yang eksklusif ditujukan kepada peserta didik yang fungsinya untuk menanamkan nilai moral & pula memberikan pelajaran pada siswa mengenai pengetahuan moral sebagai akibatnya peserta didik tidak melakukan hal-hal yang dihentikan pada norma-norma yang berlaku.
Menurut Thomas Lickona
Menurut Lickona, pendidikan karakter di sekolah adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja buat membantu siswa sebagai akibatnya siswa tadi bisa tahu, memperhatikan, dan juga melakukan hal-hal yang beretika.
Secara umum, mampu disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang diberikan kepada siswa agar mereka sanggup mempunyai karakter dan kepribadian menggunakan rasa moral yang tinggi, tidak melakukan hal-hal yang tidak boleh secara norma.
Energi pendidik atau pengajar memiliki fungsi kiprah yang sangat penting buat contoh teladan yang baik bagi peserta didik agar mempunyai karakter yg baik juga. Lalu apa pentingnya pendidikan karakter di sekolah terutama pada lingkungan sekolah yang sudah maju?
Tujuan pendidikan karakter pada lingkungan sekolah
Theodore Roosevelt memiliki pandangan menarik tentang pendidikan karakter, beliau mengatakan “Mendidik pikiran seseorang tanpa mendidik moralnya sama saja seperti mendidik ancaman terhadap lingkungan rakyat”.
Artinya orang yang cerdas & mempunyai daya intelegensi yang tinggi jika mempunyai moral yang rendah maka dia justru sanggup sebagai ancaman bagi lingkungan masyarakatnya.
Karena tanpa moral yang benar, seseorang sanggup melakukan hal yang berbahaya dan menciptakan kerugian bagi orang lain dengan ilmu dan keahlian yang dimilikinya.
Maka dari itu, sangat krusial bagi lingkungan sekolah agar menekankan pendidikan karakter dalam peserta didik semenjak usia atau tingkat pendidikan yang awal.
Fungsi pendidikan karakter di sekolah
Secara global, fungsi pendidikan karakter di sekolah dasar adalah untuk menciptakan karakter & kepribadian seseorang sebagai akibatnya sebagai orang yang memiliki nilai moral tinggi, berakhlak mulia, mempunyai toleransi, handal, & berperilaku baik.
Karena sekolah maju harus memiliki wawasan mendunia, maka pendidikan karakter memiliki fungsi untuk membangun kepribadian anak agar tak goyah moralnya diterpa dengan banyak sekali macam budaya & attitude global yang masuk dengan bebas.
Secara spesifik fungsi pendidikan karakter untuk anak sekolah diantaranya adalah untuk mengembangkan potensi dasar yang dimiliki oleh setiap diri siswa agar mampu berpikiran baik, berhati baik, & juga mempunyai perilaku yang baik pula.
Kemudian untuk membangun dan memperkuat akhlak siswa yang hidup pada masyarakat multikultur & juga menaikkan peradaban & karakter bangsa yang mempunyai daya kompetisi tinggi pada interaksi internasional.
Karakter merupakan ciri khas yang dimiliki sang setiap individu yang ditunjukkan melalui cara bersikapnya, cara berperilaku, dan juga cara bertindak buat hidup dan juga bekerjasama pada lingkungan sosialnya baik itu pada lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, juga pada lingkungan rakyat yang lebih luas.
Anak-anak yang tidak dididik karakternya pada usia dini, maka saat ia tumbuh dewasa beliau sanggup mempunyai karakter yang dilihat negatif oleh warga & bisa membuatnya sulit untuk diterima dengan baik pada lingkungan warga.
Jenis-jenis pendidikan karakter
Oleh karenanya, ini dia jenis-jenis pendidikan karakter pada sekolah sebagai dasar bagi para pengajar di sekolah untuk ditanamkan dalam diri peserta didik.
1. Karakter religius
Nilai agama merupakan asal dari pendidikan karakter dan pula moral yang berlaku di sekolah. Hal ini karena karakter religius merupakan karakter paling dasar yang terdapat dalam diri seseorang & bisa sebagai langkah awal dalam menyebarkan sifat, perilaku, dan pula perilaku yang mencerminkan penghargaan terhadap disparitas.
Terutama dalam masa perkembangan peserta didik selanjutnya. Nilai-nilai religi merupakan nilai yang paling sempurna ditanamkan pada anak semenjak usia dini & wajib disesuaikan menggunakan tingkat perkembangannya.
Anak-anak berperilaku dengan mencontoh prilaku orang dewasa yang ada di sekitarnya. Termasuk kesadaran pada beragamanya pun masih berada dalam tahap meniru, belum paham mengapa seorang muslim harus melakukan ibadah dan menjauhi larangan Allah SWT.
Maka berdasarkan itu, kondisi lingkungan sekolah yang aman akan mendukung proses penanaman karakter religius yang lebih baik, apalagi apabila dilakukan dengan cara yang lebih kreatif.
Dalam hal ini, kiprah guru sebagai sosok orang dewasa dan yang memiliki otoritas di lingkungan sekolah merupakan sosok yang memiliki kiprah penting menjadi teladan dan juga pengingat.
2. Menjaga kebersihan
Pendidikan karakter pada sekolah dasar selanjutnya yang harus diberikan pada anak sejak usia dini adalah tentang kecintaan terhadap kebersihan diri maupun kebersihan lingkungannya.
Dalam nilai kepercayaan Islam dikenal kebersihan adalah sebagian menurut iman karena menjaga kebersihan diri juga lingkungan, kita menjaga ciptaan & anugerah Allah SWT yang sudah diberikan kepada kita.
Kebersihan pada diri sendiri tidak hanya tentang sanitasi, tapi juga berkaitan mendidik anak supaya mempunyai pribadi yang sehat dan jiwa yang kuat. Jika anak-anak memiliki jiwa yang sehat dan pula jiwa yang bertenaga, maka materi yang diberikan di sekolah pun sanggup diserap dengan lebih baik.
Kemudian anak-anak pun sudah mulai harus belajar untuk menghargai lingkungan pada sekitarnya. Menjaga kebersihan di lingkungan kurang lebih sanggup dimulai menurut hal-hal seperti contohnya membersihkan kamarnya sendiri, membersihkan tempat tinggal, membuang sampah dalam tempatnya, dan lainnya.
Di sekolah pendidikan karakter yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan bisa diwujudkan dengan melaksanakan jadwal piket secara teratur, mengadakan agenda Jumat bersih, mampu pula menggunakan mengadakan lomba kebersihan & estetika ruang kelas pada dalam lingkungan internal sekolah.
Pendidikan karakter yang berhubungan dengan kebersihan bisa dilakukan menggunakan cara yang lebih menyenangkan menggunakan cara dilombakan.
3. Sikap peduli
Memiliki sikap peduli atau ikut merasakan penderitaan orang lain merupakan satu karakter baik yang bisa menciptakan seorang mempunyai posisi yang baik di tengah masyarakat. Pengajar di sekolah harus mendorong siswa agar mempunyai rasa kepedulian yang tinggi. Dimulai berdasarkan skala yang paling kecil yaitu peduli dengan teman di sekitarnya.
Itulah Definisi Pendidikan Karakter, Tujuan, Fungsi, Jenis-jenisnya yag bisa Mang Ocoy sampaikan. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda semua!