Contoh, Ciri, Dan Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup

Vadcoy.com – Pada postingan kali ini, Mang Ocoy akan membahas tentang Contoh, Ciri, Dan Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup. Silahkan simak penjelasannya di bawah ini.

Diantara semua tumbuhan yang ada di dunia ini, pastilah ada yang dinamakan tumbuhan berbiji atau yang biasa disebut spermatophyta. Spermatophyta ini dapat dibagi menjadi 2 pengelompokan tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji terbuka atau yang biasa disebut gymnospermae dan juga tumbuhan berbiji tertutup atau yang biasa disebut angiospermae.

Anda penasaran bukan untuk mengetahui lebih dalam mengenai masing-masing tumbuhan berbiji tersebut? tapi kali ini kita hanya membahas tumbuhan berbiji tertutup saja.

Sejarah Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)

Sejarah penemuan Angiospermae tidak terlepas dari penemuanRobert Brown pada tahun 1827 karena, Pada awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690) bagi seluruh tumbuhan berbunga dengan biji yang terbungkus dalam kapsula, dan dipertentangkan dengan Gymnospermae sebagai tumbuhan berbunga dengan buah achene atau berkarpela terbelah.

Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau bagiannya dianggap sebagai biji dan “terbuka”.Kedua istilah ini dipakai oleh Carolus Linnaeus dengan pengertian yang sama tetapi digunakan sebagai nama-nama dari kelas Didynamia. Ketika Robert Brown pada tahun 1827 menemukan bakal biji yang benar-benar terbuka (tak terlindung) pada sikas dan tumbuhan runjung, ia memberikan nama Gymnospermae bagi kedua kelompok tumbuhan ini.

Tahun 1851 Wilhelm Hofmeister menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada kantung embrio dari tumbuhan berbunga (penyerbukan berganda). Hasil penemuan ini menjadikan Gymnospermae sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah Angiospermae mulai diterapkan untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua kelompok yang disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga sekarang.

Pengertian Tumbuhan Berbiji Tertutup atau Angiospermae

Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio yang berarti bunga dan spermae yang berarti tumbuhan berbiji, jadi Angiospermae adalah tumbuhan berbiji yang tertutup. Mengapa dikatakan tumbuhan berbiji tertutup, karena bijinya selalu diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun-daun buah yang disebut dengan bakal buah.

Kemudian bakal buah beserta bagian-bagian lain dari bunga akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang telah menjadi biji tetap terdapat di dalamnya. Tumbuhan biji tertutup memiliki jumlah spesies lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan berbiji terbuka, karena anggota Angiospermae mencakup sekitar 300 famili dan lebih dari 250.000 spesies.Tumbuhan ini banyak ditemukan di semua daratan dunia ini.

Ada banyak faktor yang menentukan sehingga angiospermae terdapat di mana-mana, di iantaranya adalah,

  • Mampu beadaptasi dan bereproduksi di segala lingkungan.
  • Membentukbuah, bunga dan biji.
Baca juga:  Cara Mengatur Jadwal Sekolah agar Tidak Terlambat

Angiospermae terdiri atas satu divisi yaitu Anthophyta (tumbuhan berbunga) yang merupakan 80% tumbuhan saat ini. Divisi ini dibedakan atas 2 kelas yaitu tumbuhan monokotil / magnoliopsida (sekitar 65.000 spesies) dan tumbuhan dikotil/ liliopsida (sekitar 170.000 spesies). Tumbuhan dikotil dan monokotil dibedakan atas beberapa hal, antara lain: struktur biji (jumlah kotiledon), struktur bunga, distribusi berkas pembuluh pada batang, dan struktur akar.

Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan tumbuhan berbiji terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada bijinya yang tersusun oleh keping lembaga (kotyledon). Keping lembaga pada tumbuhan berbiji tertutup membentuk dua kelompok tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji berkeping dua (Dicotyledonae).

Ciri Ciri Tumbuhan Berbiji Tertutup

  1. Pada umumnya memiliki daun yang pipih dan lebar dengan urat daun yang beraneka ragam.
  2. Bakal biji maupun biji tidak akan terlihat dari luar karena bijinya ini tertutup oleh daun buah.
  3. Pada umumnya, tumbuhan berbiji tertutup memiliki bagian-bagian daun, batang, akar, dan bunga.
  4. Akarnya bisa berbentuk tunggang ataupun berbentuk serabut.
  5. Reproduksinya bisa berupa vegetatif maupun berupa generatif.
  6. Memiliki elemen pada bunga yang cukup komplit, muli dari benang sari, putik, kelopak bunga, dan mahkota bunga.
  7. Batangnya ada yang memiliki kambium namun ada juga yang tidak memiliki kambium.
  8. Batangnya juga ada yang memiliki cabang dan ada juga yang tidak memiliki cabang.
  9. Pada umumnya memiliki pembuluh angkut xylem yang diperkuat oleh serat dengan dinding sel yang tebal.
  10. Mempunyai bunga yang sempurna, dimana tumbuhan berbiji tertutup memiliki bagian-bagian pada gambar dibawah seperti: (1) Bunga sempurna (2) Kepala Putik (3) Tangkai Putik (4) Tangkai sari (5) Sumbu bunga (6) Artikulasi (7) Tangkai bunga (8) Kelenjar nektar (9) Benang sari (10) Bakal buah (11) Bakal biji (12) dan (13) Serbuk sari (14) Kepala sari (15) Perhiasan bunga (16) Mahkota bunga (17) Kelopak bunga.

Klasifikasi Tumbuhan Berbiji Tertutup

Setelah mengetahui berbagai macam ciri-ciri dari tumbuhan berbiji tertutup, maka sekarang akan dijelaskan mengenai klasifikasi tumbuhan berbiji tertutup. Jadi, tumbuhan berbiji tertutup ini dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu tumbuhan berbiji tertutup dikotil dan monokotil. Berikut penjelasan singkat mengenai keduanya.

Tumbuhan Berbiji Tertutup Bertipe Monokotil

Tumbuhan berbiji tertutup yang termasuk ke dalam kelompok monokotil ini biasanya memiliki biji yang tunggal dan juga biasanya bukan merupakan tumbuhan yang memiliki kayu karena tumbuhan bertipe monokotil biasanya tidak memiliki kambium. berikut ciri-ciri lain tumbuhan berbiji tertutup yang bertipe monokotil.

  • Batang tumbuhannya biasanya cukup kecil dan tidak bercabang.
  • Urat daunnya memiliki tipe sejajar.
  • Jumlah mahkota bunga tumbuhannya biasanya kelipatan tiga. (Baca: Fungsi Mahkota Bunga pada Tumbuhan)
  • Tumbuhannya biasanya memiliki akar serabut.
  • Tumbuhan berbiji Tertutup Bertipe Dikotil
Baca juga:  Formasi Lengkap CPNS dan PPPK Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021

Tumbuhan berbiji tertutup yang termasuk ke dalam kelompok dikotil ini biasanya memiliki penampakan yang berbentuk pohon ataupun semak, dan perdu. Berikut ini merupakan ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup yang termasuk ke dalam kelompok dikotil.

Tumbuhannya biasanya memiliki batang dan kayu yang keras dan juga bercabang.
Batang tumbuhannya biasanya memiliki kambium.
Tumbuhannya biasanya memiliki akar yang tunggang.
Urat daunnya memiliki tipe yang menyirip atau menjari.
Jumlah mahkota bunga tumbuhannya biasanya kelipatan dua atau lima.

Jenis Reproduksi Angiosperma

Dalam siklus hidupnya ada beberapa tahapan, antara lain:

a) Gametogenesis

Yaitu pembentukan gamet (sel kelamin). Terjadi di bagian bunga.

b) Penyerbukan (Polinasi)

Yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari pada kepala putik (pada Angiospermae) atau melekatnya  serbuk sari pada bakal buah (Gymnospermae).

Macam Macam Penyerbukan:

1. a) Berdasarkan asal serbuk sari:
  • Autogami (penyerbukan sendiri) yaitu bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Bila bunga belum mekar disebut kleistogami
  • Geitonogami (penyerbukan tetangga) bila serbuk sari berasal dari bunga lain tapi masih satu individu.
  • Alogami ( xerogami ) atau penyerbukan silang, yaitu bila serbuk sari berasal dari individu lain tapi masih dalam satu jenis.
  • Bastar ( hibridogami) , yaitu bila serbuk sari berasal dari yang lain jenis.
2. b) Berdasarkan Faktor yang membantu:
  • Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri bunga : serbuk sari kering, lembut, banyak, tidak memiliki  mahkota bunga.
  • Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air.
  • Zoidiogami, yaitu penyeerbukan dengan bantuan hewan.
  • Kiropterogami , yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Ciri : bunga yang mekar di malam hari.
  • Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Ciri : bunga yang menghasilkan nektar / polen / madu.
  • Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.
  • Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput (molusca).

Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia. Ciri : bunga yang tidak mampu melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini disebabkan benang sari atau putik tidak matang bersamaan.

Protandri, yaitu bila benang sari masak lebih dahulu daripada putik.

Protogeni, yaitu bila putik masak lebih dahulu daripada benang sari.

Pembuahan (fertilisasi)

Yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum). Setelah penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur melalui buluh serbuk sari, selanjutnya terjadi peleburan inti sel telur dan inti sperma di dalam ovula. Ovula adalah struktur sporofit yang mengandung megasporangium dan gametofit betina. Pembuahan antara gamet jantan dan betina akan menghasilkan embrio (lembaga).

Berdasarkan peristiwa itu, tumbuhan biji disebut juga embriophyta siphonogama, yaitu tumbuhan yang memiliki embrio dan perkawinannya terjadi melalui pembentukan suatu bulu. Embrio pada tumbuhan biji bersifat bipolar (dwipolar), karena pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang membentuk batang dan daun, sedangkan kutub lain membentuk sistem perakaran.

Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan berbiji:

1) Pembuahan Tunggal (pembuahan yang terjadi satu kali pembuahan),  yaitu peleburan gamet jantan dan gamet betina yang menghasilkan embrio. Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae.

Baca juga:  Sejarah sebagai peristiwa juga disebut sejarah....

2) Pembuahan Ganda (pembuahan yang terjadi dua kali pembuahan), yaitu:

  • Peleburan inti sperma >< ovum , menghasilkan zygot (embrio).
  • Peleburan inti sperma >< kandung lembaga skunder , menghasilkan endosperm (untuk cadangan makanan).
  • Terjadi pada tumbuhan Angiospermae.
  • Siklus Reproduksi Tumbuhan Berbiji Tertutup

Setelah anda mengetahui segala sesuatu tentang ciri-ciri maupun klasifikasi tumbuhan berbiji tertutu, maka selanjutnya akan dijelaskan bagaimana siklus perkembangbiakan tumbuhan berbiji tertutup ini. Berikut penjelasan singkatnya.

Manfaat Tumbuhan Berbiji Tertutup

Setelah anda mengetahui ciri-ciri, klasifikasi, serta siklus reproduksi tumbuhan berbiji tertutup, maka selanjutnya anda akan melihat manfaat tumbuhan berbiji tertutup. Nah, berikut ini merupakan contoh tumbuhan berbiji tertutup.

Tumbuhan berbiji tertutup dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat, contohnya oriza sativa atau tanaman padi.

Tumbuhan berbiji tertutup dapat digunakan sebagai sumber bahan sandang, contohnya gossipium sp atau tanaman kapas.

Tumbuhan berbiji tertutup dapat digunakan sebagai sumber bahan obat-obatan, contohnya tanaman kina.
Tumbuhan berbiji tertutup juga dapat digunakan sebagai bahan bangunan, seperti contohnya tumbuhan jati.
Daur Hidup  Berbiji Tertutup / Angiospermae.

Tumbuhan berbunga yang sering kita temui sehari-hari merupakan generasi gametofit (2n) yang dominan. Seperti pada gymnospermae, generasi gametofit pada Angiospermae juga mengalami reduksi. Angiospermae bersifat herospora. Bunga sporofit akan menghasilkan megaspore dan mikrospora.

Siklus hidup Berbiji Tertutup/Angiospermae adalah sebagai berikut,

Bunga pada sporofit (2n) memiliki kepala sari yang di dalamnya terdapat sel induk mikrospora (2n).
Sel induk mikrospora (2n) mengalami pembelahan secara meiosismenghasilkan mikrospora yang haploid (n).
Mikrospora (n) mengalami pembelahan mitosis menghasilkan gametofit jantan berupa butir serbuk sari yang haploid (n).

Pada bakal biji terdapat sel induk megaspore (2n). sel induk megaspore membelah secara meiosis menghasilkan empat sel megaspore (n). namun, hanya satu sel megaspore yang hidup, sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi (mati).

Megaspore yang hidup akan membentuk gametofit betina (sel kandung lembaga atau sel kantung embrio). Inti kandung lembaga membelah secata mitosis tiga kali berturut-turut.

Pembelahan inti tersebut tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma, disebut Dari kariokinesis dihasilkan delapan inti (nucleus) yang akan tumbuh menjadi satu ovum (n), dua sinergid (n), tiga antipoda (n), dan dua inti polar yang bersatu disebut Inti Kandung Lembaga Sekunder (2n).

Bila terjadi penyerbukan, serbuk sari (n) akan berkecambah membentuk buluh (tabung) serbuk sari yang intinya akan mengalami kariokinesis dan menghasilkan dua inti, yaitu satu inti generatif (n) dan satu inti vegetatif (n) membelah lagi secara kariokinesis sehingga ;menghasilkan dua inti, yaitu sati inti sperma I (n) dan satu inti sperma II (n).

Setelah pembuluh serbuk sari sampai di mikropil, inti vegetatif mengalami degenerasi. Inti sperma I (n) membuahi ovum (n) dan menghasilkan zygot (2n).

Inti sperma II (n) membuahi inti kandung lembaga sekunder (2n) dan menghasilkan endosperma (3n). pembuahan dada Angiospermae disebut pembuahan ganda.

Zygot (2n) akan tumbuh menjadi embrio (2n). Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio. Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio.

Struktur yang meliputi embrio, endosperma dan selaput biji, disebut biji. Ketika biji tumbuh menjadi biji, ovarium akan berkembang menjadi buah yang melindungi biji dan membantu pemencarannya. Bila biji jatuh ke tempat yang sesuai maka akan timbuh menjadi sporofit baru.

Sumber: Guru Pendidikan