Vadcoy.com – Seperti yang sudah kita ketahui, sistem pendidikan Negara Finlandia adalah menjadi yang terbaik dan paling bagus di dunia sampai saat ini. Bahkan mengalahkan Negara Amerika Serikat.
Mengapa bisa demikian?
Mang Ocoy akan memaparkan alasan Negara tersebut bisa mendapat predikat negara dengan sistem pendidikan paling bagus.
11 Alasan Sistem Pendidikan Finlandia Paling Bagus di Dunia
Dilansir dari tulisan World Econimic Forum dan Insider, berikut ini beberapa alasan sistem pendidikan yang membuat Negara Finlandia terbaik dalam pendidikan di dunia.
1. Semua siswa hormat dan patuh kepada guru
Dalam ajaran Agama Islam dijelaskan bahwa seorang guru adalah sosok yang paling terhormat dan tidak boleh diremehkan oleh siswanya.
Jika ada siswa berani meremehkan seorang guru, maka ilmunya tidak akan bermanfaat kelak. Begitu yang dijelaskan dalam kitab “talim mutaallim”.
Memang di Indonesia masih banyak siswa yang tidak menghormati gurunya, bahkan sampai ada yang melawannya dengan memukulnya.
Padahal negara dengan mayoritas Agama Islam, tapi masih banyak yang tidak hormat kepada guru. Sedangkan di Finlandia yang Agama Islam sebagai minoritas, banyak yang mengamalkan isi dari kitab “talim mutaallim” itu.
Sudah selayaknya seorang siswa hormat dan patuh kepada guru. Jika tidak bisa hormat dan patuh, minimal tidak boleh melawannya, apalagi sampai memukulnya dan mengajak berkelahi.
2. Honor guru tinggi
Kemudian di Negara Finlandia kesejahteraan para guru sangat di perhatikan, terutama masalah honor atau gaji. Di negara ini honor guru memang di bayar tinggi, bahkan melebihi honor guru Negara Amerika Serikat.
Tentu saja, guru bisa lebih fokus untuk mendidik para siswa. Karena bayaran yang sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari, atau bahkan lebih, ahirnya guru bisa lebih fokus pada profesinya.
Sedangkan jika honor guru rendah atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, misalnya di Negara Indonesia. Pastinya, guru akan mencari pekerjaan sampingan.
Dan pekerjaan sampingan inilah yang membuat guru tidak bisa fokus pada profesinya, yang ahirnya kualitasnya hanya segitu-gitu saja. Dan siswa didiknya pun kualitasnya segitu-gitu juga.
3. Kualitas guru tidak sembarangan
Masih nyambung dengan nonor 2, di Negara Finlandia kualitas guru tidak sembarangan. Semua calon guru yang akan mengajar di sekolah dipilih dengan sangat ketat oleh lembaga.
Jika di bandingkan dengan Indonesia, pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia selevel dengan pendidikan SMA jika di Finlandia.
Tentunya untuk mengajar anak sekolah dasar saja harus mendatangkan guru yang mempunyai kualitas tinggi. Agar sang anak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dengan bekal dasar yang mumpuni.
Dan untuk menjadi seorang guru di negara tersebut, dia setidaknya harus menyelesaikan gelar magister dan menyelesaikan pendidikan profesi seperti halnya pendidikan profesi kedokteran.
4. Pembelajaran yang menyenangkan
Banyak sekali metode pembelajaran dan model-model pembelajaran yang sudah terkenal di kalangan para guru. Namun di Finlandia, penerapan metode pembelajarannya begitu menyenangkan.
Sehingga membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi para siswa. Jika pembelajaran begitu menyenangkan, tentu saja para siswa akan cepat menangkap materi pembelajaran yang di sampaikan oleh gurunya.
Karena di negara tersebut guru harus bisa membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan. Walaupun guru mempunyai masalah dalam hidupnya, dia harus tetap bisa menyembunyikannya di hadapan siswanya. Dan pembelajaran pun tetap berjalan seperti biasa menyenangkan.
5. Tidak menerapkan peringkat kelas
Sistem di Finlandia memberikan paradigma kepada siswanya bahwa tujuan untuk memperoleh prestasi bukanlah dengan mendapat ranking atau peringkat di kelas.
Tetapi siswa harus memiliki keahlian atau skill khusus yang harus di tekuni selama bersekolah untuk mempersiapkan masa depannya.
Apabila ada siswa yang kurang memahami pelajaran, pastinya di negara Indonesia akan mendapatkan ranking rendah atau peringkat buruk.
Namun di Finlandia, siswa yang seperti itu akan selalu di support oleh gurunya dan teman-temannya. Sehingga dia bisa memahami pelajaran dengan lebih baik lagi.
Karena kecerdasan siswa berbeda-beda. Dan hal itu sudah lumrah di seluruh dunia. Lalu, bagaimana sekolah mensiasatinya.
Pastinya tiap sekolah mempunyai cara yang berbeda-beda. Ada yang di kucilkan dan di jauhi teman-temannya, ada yang di bodoh-bodohi, bahkan ada pula yang di buly karena kebodohannya.
Di Finlandia berbeda, siswa yang bodoh atau kurang cerdas akan selalu dibantu oleh teman-temannya. Itulah mengapa peringkat kelas di tiadakan di Negara Finlandia.
6. Kurikulum sekolah sesuai keinginan
Alasan selanjutnya adalah kurikulum sekolah yang bisa di sesuaikan oleh sekolah. Jadi, sekolah tidak harus mengikuti kurikulum yang telah di tetapkan oleh pemerintah.
Sehingga sekolah yang memiliki kurikulum lebih baik dari kurikulum pemerintah bisa di terapkan oleh sekolah lain.
Tidak menutup kemungkinan jika kurikulum buatan sendiri bisa membuat siswa lebih cepat pintar jika di bandingkan dengan kurikulum pemerintah.
7. Biaya sekolah gratis
Pemerintah Finlandia tidak segan-segan memberikan anggaran yang besar untuk pendidikan. Karena hal tersebut merupaka investasi terbesar bagi negaranya.
Dana tersebut juga di kelola dengan baik dan tidak di jadikan kepentingan proyek-proyek pihak ketiga seperti negara-negara lainnya.
Sehingga memberikan kemudahan bagi seluruh warga negara Finlandia untuk bersekolah, karena semua biaya operasional di sekolah itu dibiayai oleh pemerintah.
Karena pemerintah Finlandia tidak ingin melibatkan warganya dengan masalah keuangan saat mengenyam pendidikan. Mereka pun bisa fokus untuk belajar tanpa adanya beban keuangan.
8. Siswa berprestasi di dukung penuh
Alasan sistem pendidikan Finlandia paling bagus di dunia selanjutnya adalah siswa yang berprestasi selalu di dukung oleh sekolah dan pemerintah.
Siswa tersebut akan selalu di perhatikan sehingga dia bisa terus berkembang dan menjadi orang hebat kelak.
Tidak heran dia akan mengabdikan kepada negaranya karena pemerintah yang selalu membantu, mendukung, dan memperhatikannya saat berprestasi.
Berbeda dengan negara Indonesia, masih ada beberapa siswa yang berprestasi yang kurang mendapat dukungan dari pemerintah. Akhirnya dia pun lebih memilih mengabdi kepada negara lain di bandingkan mengabdi untuk negara Indonesia.
9. Ada waktu bermain di sela-sela pembelajaran
Pada sistem pendidikan Negara Finlandia, mewajibkan para gurunya untuk menerapkan waktu bermain di sela-sela pembelajaran.
Setiap pembelajaran satu jam, maka waktu belajar hanya 45 menit, dan 15 menit untuk bermain bagi anak-anak. Sehingga anak-anak tidak akan terbebani dengan pembelajaran di sekolah.
Dan memang hal lumrah bahwa anak-anak hakikatnya adalah untuk bermain, bukan untuk belajar. Seiring berjalannya waktu, waktu bermain mereka sedikit demi sedikit akan berkurang sesuai dengan usia mereka.
10. PR sangat sedikit
Tidak seperti di Indonesia, siswa yang selalu terbebani dengan PR yang di berikan oleh guru setelah berlama-lama sekolah dari pagi sampai sore.
Sudah cukup pusing berlama-lama belajar di sekolah dari pagi sampai sore, dia pun harus belajar lagi di rumah mengerjakan PR.
Bagaimana siswa akan senang belajar?
Namun, di Negara Finlandia berbeda. PR yang di berikan oleh guru kepada siswanya sangatlah sedikit. Filosofi ini berasal dari tingkat saling percaya antara sekolah, guru, dan orangtua.
Orangtua menganggap guru telah memenuhi sebagian besar dari apa yang siswa butuhkan dalam batasan hari sekolah, dan sekolah menganggap hal yang sama. Kerja ekstra sering dianggap tidak perlu oleh semua orang yang terlibat pendidikan di sana.
Waktu yang di habiskan di rumah disediakan untuk keluarga, di mana satu-satunya pelajaran di pelajari anak-anak adalah tentang kehidupan. Bukan hanya belajar materi pembelajaran dari sekolah saja.
11. Tidak ada ujian nasional
Alasan sistem pendidikan Finlandia paling bagus di dunia adalah tidak di berlakukan Ujian Nasional atau UN.
Finlandia adalah salah satu negara yang tidak menerapkan sistem ujian nasional kepada siswanya karena sekolah sudah memahami betul keberagaman latar belakang dan kemampuan para siswanya.
Oleh karenanya, pemerintah tidak memaksakan siswa agar memiliki nilai standar sebagai kelulusan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Tapi, Finlandia membuat Ujian Matrikulasi Nasional untuk pendidikan SMA yang bersifat sukarela dan para siswa tidak di wajibkan untuk mengikutinya.
Jadi, untuk sekolah tingkat SD dan SMP tidak di berlakukan ujian nasional bagi siswa di Negara Finlandia.