Vadcoy.com – Solat merupkan suatu bentuk penghambaan antara makhluk dan penciptanya. Adapun yang dimaksud makhluk di sini adalah manusia dan jin. Karena mereka itulah yang diwajibkan untuk melaksanakan solat 5 waktu sehari semalam. Jika meninggalkan 1 waktu saja, maka mereka akan mendapat dosa yang amat besar. Tinggal solat merupakan salah satu dosa yang amat besar, maka janganlah sekali-kali kita meninggalkan solat yang 5 waktu.
Dalam melaksanakan solat 5 waktu, kita tidak bisa seenaknya saja. Karena ada beberapa syarat yang harus dilakukan terlebih dahulu agar solat yang kita lakukan itu sah. Jika solat kita sah, maka untuk diterima oleh Allah SWT pun sudah bisa dipastikan. Tapi jika solat tidak sah, solat yang kita lakukan pun sudah pasti tidak diterima oleh Allah SWT.
Syarat sah sebelum melakukan solat ini wajib diketahui dan dipahami oleh setiap muslim. Jika tidak tahu, sudah pasti solatnya tidak sah karena akan meninggalkan syarat sahnya solat tersebut. Lalu, apa saja syarat sahnya solat itu? Berikut ini adalah 5 syarat sah sebelum melakukan solat, baik itu solat wajib ataupun solat sunah.
1. Mengetahui waktu solat telah tiba
Syarat yang pertama adalah mengetahui waktu solat telah tiba. Jadi, seseorang yang mau melaksanakan solat haruslah tahu bahwa waktu solat itu telah tiba. Misalnya waktu duhur, maka orang itu harus tahu dan yakin jika waktu solat duhur itu benar-benar telah tiba. Jika dia tidak mengetahui waktu solat tersebut, mungkin karena cuaca mendung lalu tidak ada jam, maka dia tidak boleh solat sebelum mengetahui waktu solat tersebut.
Jika dia memaksa untuk melaksanakan solat, padahal belum tau masuk atau tidaknya waktu soalt duhur tersebut, maka solatnya juga dianggap tidak sah. Atau dia melaksanakan solat duhur dan hanya menebak saja jika waktu sudah masuk solat duhur. Lalu dia bertanya kepada seseorang tentang masuknya solat duhur, dan orang tersebut menjawab bahwa waktu solat duhur sudah masuk. Maka yang demikian juga dianggap solatnya tidak sah menurut kitab Fathul Muin ketika Admin mengaji. Alasannya tetap, karena dia melaksanakan solat ketika belum mengetahui waktu solat. Walaupun sesduah solat dia tahu dan benar waktunya sudah masuk, tetap saja tidak sah! Dan solatnya pun harus diulang kembali.
Rekomendasi: Hukum-Hukum Syariat dalam Ajaran Agama Islam
2. Suci dari hadas kecil dan hadas besar
Kemudian syarat yang kedua adalah suci dari hadas kecil dan hadas besar. Seperti yang sudah dibahas pada postingan sebelumnya tentang Cara Menghilangkan Hadas Kecil dan Besar Menurut Madzhab Syafii. Hadas kecil adalah sesuatu yang mewajibkan seseorang untuk berwudhu. Sedangkan hadas besar adalah sesuatu yang mewajibkan seseorang untuk melakukan mandi wajib atau besar.
Adapun syarat yang kedua ini, seseorang yang ingin melaksanakan solat haruslah mempunyai wudhu terlebih dahulu. Tapi jika dia memiliki hadas besar, maka wajib baginya mandi besar terlebih dahulu, lalu berwudhu. Jika dia tidak bisa berwudhu atau tidak menemukan air setelah mencarinya, maka dia bisa menggantinya dengan bertayamum.
Bagaimana jika dia mempunyai hadas besar dan hanya berwudhu saja, lalu solat? Maka solatnya pun tidak sah karena hadas besar hanya bisa dihilangkan dengan mandi wajib. Adapun jika dia berwudhu tanpa mandi wajib, sama saja dia tidak melaksanakan syarat yang kedua ini. Syaratnya tidak sah, maka solatnya pun juga tidak sah. Jika demikian, solatnya pun tidak akan diterima oleh Allah SWT.
3. Suci badan, pakaian, dan tempat untuk solat
Syarat sah solat yang ketiga adalah suci badan, pakaian, dan tempat untuk solat. Dalam hal ini, berarti ada 3 sesuatu yang harus suci. Pertama adalah badan, sebelum solat badan seseorang haruslah suci dari najis. Bersih saja tidaklah cukup, namun badan harus suci agar solat bisa menjadi sah dan diterima Allah SWT. Karena badan yang bersih belum tentu suci. Sebaliknya pula, badan yang kotor belum tentu najis.
Kedua adalah pakaian, seseorang yang ingin melaksanakan solat harus memakai pakaian yang suci pula. Pakaian yang tidak ada najis sedikitpun, walaupun pakaian tersebut kotor. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pakaian yang kotor belum tentu najis. Sedangkan untuk syarat di sini yang dibutuhkan adalah pakaian yang suci, bukan yang bersih. Tapi yang lebih baik adalah suci dan bersih.
Rekomendasi: 2 Syahwat Manusia yang Sangat Berbahaya
Ketiga adalah tempat untuk solat, biasanya yang sering digunakan adalah sajadah. Maka tempat untuk solat ini juga haruslah suci dari najis. Jika terdapat najis pada tempat tersebut, maka dia bisa pindah ke tempat yang lain tanpa membersihkannya terlebih dahulu. Berbeda dengan badan dan pakaian, dia harus mensucikannya terlebih dahulu. Akan tetapi dalam masalah tempat, asalkan ketika duduk di antara 2 sujud dan sujud dia tidak terkena najis seperti kotoran cicak, maka itu sudahlah cukup. Namun yang lebih baik lagi, sebaiknya dia solat di tempat yang suci dari najis.
4. Menutup aurat
Kemudian syarat yang keempat adalah menutup aurat. Masalah aurat sudah Admin bahas pada postingan sebelumnya. Silahkan baca Hakikat Aurat Seorang Manusia dalam Agama Islam. Dalam hal ini tidak ada toleransi, selama masih ada pakaian yang suci, dia wajib menutup aurat sebelum melaksanakan solat. Jika tidak, maka solatnya tidak sah dan tidak diterima pastinya.
Namun, jika aurat tiba-tiba terbuka ketika sedang solat karena kecelakaan, maka dia harus segera menutupnya. Jangan sampai ditunda-tunda untuk menutup aurat tersebut. Jika menundanya, maka solatnya pun akan menjadi batal dan harus diulangi kembali. Aurat laki-laki dalam solat adalah antara pusar dan lutut. Aurat perempuan dalam solat adalah seluruh tubuhnya kecuali telapak tangannya dan mukanya.