1. Learn to Know
2. Learn to Do
Rekomendasi: 27 Larangan Guru saat Mengajar di dalam Kelas (Episode 1)
3. Learn to Live Together
Learn to live together menurut bahasa Indonesia adalah belajar untuk hidup bersama. Maksudnya adalah seorang guru harus bisa mengajarkan peserta didiknya agar bisa hidup bermasyarakat. Dalam artian, peserta didik harus bisa bersosialisasi terhadap teman-temannya di lingkungan sekolah. Lalu di luar lingkungan sekolah, seperti lingkungan tetangganya, teman-teman dekat rumahnya, dan teman tetangga desanya.
Oleh karena itu, guru yang profesional harus mempunyai kecerdasan sosial. Kecerdasan ini berguna untuk mengajarkan peserta didiknya agar mereka bisa bersosialisasi dengan baik terhadap teman-temannya. Karena ada juga peserta didik yang tidak bisa bersosialisasi dengan baik, sehingga menjadikannya memiliki banyak musuh dan hidupnya penuh ketidaknyamanan. Jadi, guru haruslah bisa membimbing peserta didiknya agar bisa berprilaku baik ketika mereka bergaul terhadap sesama.
4. Learn to Be
Learn to be menurut bahasa Indonesia adalah belajar untuk menjadi. Peserta didik harus bisa menjadi seorang manusisa yang seutuhnya. Guru sangatlah berperan besar dalam proses tersebut. Bagaimana caranya mereka mendapat kepercayaan, dihargai, dihormati, dan tidak dilecehkan oleh orang lain. Seorang guru juga harus bisa membimbing peserta didiknya agar bisa menemukan jati dirinya dan mendapatkan kepercayaan diri yang kuat. Sehingga ketika sudah besar kelak, mereka bisa kuat dan tegar dalam menghadapi suatu masalah yang dialaminya. Bahkan lebih baiknya lagi, mereka bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi orang lain.
Rekomendasi: 21 Karakteristik Sekolah yang Maju dan Efektif (Episode 1)
5. Learn Throughout Life
Learn throughout life menurut bahasa Indonesia adalah belajar sepanjang hayat. Hal ini berlaku bukan hanya untuk peserta didik saja, tetapi berlaku juga untuk sang guru. Karena manusia wajib untuk mencari ilmu mulai dari lahir sampai meninggal dunia. Maka ketika peserta didik lulus dari sekolah, dia tidak boleh berhenti belajar sampai dewasa, bahkan sampai tua nantinya.
Oleh karena itu, guru harus bisa memberikan pemahaman kepada peserta didiknya tentang belajar sepanjang hayat atau seumur hidup. Jangan biarkan peserta didik putus belajar, walaupun mereka sudah tidak belajar pada lembaga pendidikan formal. Mereka bisa belajar di luar pendidikan formal, yaitu pendidikan informal, non formal, bahkan belajar pada pengalaman termasuk hal yang penting.