Vadcoy.com Media online seputar dunia pendidikan dan teknologi, tips serta tutorial, dan informasi menarik lainnya.
VADCOY – Penelitian Tindakan Kelas atau biasa disingkat PTK adalah salah satu jenis penelitian yang biasanya dilakukan oleh guru kelas. Dalam melakukan penelitian ini, terdapat beberapa tahapan, dan tahapan-tahapan ini harus dilakukan secara sistematis (harus berurutan).
Jika tidak dilakukan secara sistematis, maka hal tersebut akan membuat guru peneliti kebingungan dan penelitian pun menjadi kacau. Oleh karena itu, sebaiknya guru kelas dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini haruslah sistematis.
Apa saja tahapan-tahapannya? Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam melakukan PTK.
1. Perencanaan
PTK tak ubahnya seperti penelitian-penelitian lain yang selalu menggunakan perencanaan yang matang. Langkah pertama dalam PTK adalah melakukan perencanaan dengan matang. Dalam perencanaan PTK terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah (mengerucutkan identifikasi masalah), dan pemecahan masalah dengan tindakan yang berlandaskan teori.
Diusahakan guru peneliti melakukan perencanaan yang benar-benar matang. Jangan lakukan perencanaan yang setengah-setengah! Karena hal tersebut akan menghambat penelitian ke depannya.
2. Pelaksanaan
Tahap yang kedua adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah menerapkan sesuatu yang telah direncanakan pada tahap pertama, yaitu bertindak di dalam kelas. Hendaknya perlu diingat oleh guru peneliti, pada tahap ini, yakni tindakan harus sesuai dengan rencana. Tetapi terus terkesan alamiah dan tidak direkayasa.
Ketika menulis laporan PTK, penulis tidak perlu menuliskan sesuatu yang direncanakan sebagaimana pada tahap pertama, tetapi langsung menuliskan pada sesuatu yang dilaksanakan. Jadi, dari sesuatu apapun yang terdapat pada tahap pelaksanaan, maka guru peneliti harus menulis apa yang dia dapat dari itu. Walaupun hal tersebut keluar dari apa yang direncanakan.
3. Pengamatan
Selanjutnya tahap yang ketiga adalah pengamatan. Observasi yang dimaksud pada tahap ketiga ini adalah proses pengumpulan data. Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret tinggi atau besarnya efek tindakan untuk mencapai sasaran.
Pada langkah ini, guru peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkannya, dan alat atau instrumen pengumpulan data. Maka data apapun yang didapat oleh guru peneliti, maka dia harus mengumpulkannya, lalu menuliskannya pada PTK tersebut.
Sehingga data yang didapat pun akan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan (kelas). Karena jika ada sedikit saja kesalahan dalam penginputan atau penulisan data, maka hasilnya pun akan berbeda. Dan hal tersebut bisa menyebabkan keraguan dalam keberhasilan ataupun kegagalan dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas.
4. Refleksi
Kemudian tahapan yang terakhir atau keempat dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah refleksi. Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali sesuatu yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut dengan istilah “memantul”.
Dalam hal ini, peneliti memantulkan pengamatannya ke layar kaca, sehingga tampak jelas penglihatannya, baik itu kelemahan ataupun kekurangannya. Jika terdapat kekurangan dalam melakukan PTK tersebut, maka guru peneliti bisa memperbaikinya pada PTK yang akan dilakukan selanjutnya.
Itulah empat tahapan yang harus dilakukan oleh guru peneliti dalam melakukan PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Sedangkan akhir dari PTK itu sendiri, apakah berhasil atau tidaknya bisa dilihat dari hasil evaluasi, contohnya nilai rata-rata dari para siswa di kelas tersebut.
Jika nilainya telah mencapai rata-rata, maka guru tersebut sudah dianggap berhasil dalam mengajar di kelas tersebut. Adapun jika nilai para siswa kurang dari rata-rata, maka guru peneliti hendaknya melakukan PTK ulang sampai nilai para siswa mencapai nilai rata-rata. Semoga bisa bermanfaat, khususnya untuk para guru yang hendak melakukan Penelitian Tindakan Kelas atau PTK.