32 Nama Istilah Pada Mata Pelajaran Akuntansi

Vadcoy.com – Pada postingan kali ini, Mang Ocoy akan membagikan materi pelajaran tentang “32 Nama Istilah Pada Mata Pelajaran Akuntansi” pada Mapel Prakarya. Silahkan simak penjelasannya di bawah ini!

32 Nama Istilah Pada Mata Pelajaran Akuntansi

32 Nama Istilah Pada Mata Pelajaran Akuntansi

  1. Akuntan intern : yaitu akuntan yang bekerja pada suatu perusahaan sebagai karyawan yang menjalankan fungsi akuntansi pada perusahaan tempatnya bekerja. Pekerjaannya meliputi audit intern, menyusun laporan keuangan, mendesain sistem akuntansi perusahaan, menyusun anggaran perusahaan, mengurus perpajakan, dan lainnya.
  2. Akuntan pemerintah : yaitu akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di departemen tertentu sebagai pegawai pemerintah untuk menjalankan fungsi akuntansi demi kepentingan pengawasan dan pemeriksaan keuangan negara seperti BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan).
  3. Akuntan pendidik : akuntan yang tugasnya mengajarkan dan mengembangkan disiplin ilmu akuntansi pada masyarakat melalui jalur pendidikan. Akuntan pendidik biasanya berprofesi seperti dosen atau guru.
  4. Akuntan publik : yaitu akuntan yang bekerja secara independen guna menjalankan fungsi audit terhadap kewajaran laporan keuangan. Akuntan publik juga menjalankan proses akuntansi perusahaan klien berdasarkan SAP dan SPAP. Hasil audit laporan keuangan perusahaan ini nantinya berupa pernyataan yang dituang dalam laporan keuangan auditan
  5. Akuntansi : adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Laporan tersebut selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bisnis oleh pemakai informasi tersebut.
  6. Akuntansi anggaran (Budgeting) : yaitu bidang akuntansi yang menyajikan rencana operasi keuangan untuk suatu periode tertentu dan menyampaikan data perbandingan dari operasi sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan.
  7. Akuntansi biaya (Cost Accounting) : yaitu bidang akunansi yang menekankan masalah penetapan dan pengendalian biaya. Ruang lingkupnya berupa biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang selesai diproduksi.
  8. Akuntansi keuangan (Financial Accounting) : yaitu bidang akuntansi yang menangani masalah pencatatan transaksi dalam suatu perusahaan atau unit ekonomi yang lain dan juga menangani penyusunan laporan keuangan secara periodik dari catatan-catatan tersebut.
  9. Akuntansi manajemen (Manajerial Accounting) : yaitu bidang akuntansi yang menggunakan data historis maupun data tafsiran untuk membantu manajemen dalam operasi sehari-hari dan perencanaan operasi mendatang. Bidang ini juga mengolah soal-soal khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi.
  10. Akuntansi pemeriksaan (Auditing) : yaitu bidang akuntansi yang menangani suatu pemeriksaan atas catatan-catatan akuntansi secara bebas
  11. Akuntansi pemerintahan (Governmental Accounting) : yaitu bidang akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi di lembaga-lembaga pemerintahan.
  12. Akuntansi pendidikan (Educational Accounting) : yaitu bidang akuntansi yang yang bergerak dalam penyebaran pendidikan akuntansi pada masyarakat.
  13. Akuntansi perpajakan (Tax Accounting) : yaitu bidang akuntansi yang mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan
  14. Akuntansi perpajakan (Tax Accounting) : yaitu bidang akuntansi yang mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.
  15. Akuntansi sosial (Social Accounting) : yaitu bidang akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan tentang perubahan sosial akibat kemajuan teknologi, ekonomi dan budaya
  16. Harga perolehan (Historical Cost) : yaitu setiap transaksi pembelian satu barang harus dicatat sebesar harga perolehan tersebut
  17. Kelangsungan usaha (Business Continuity) : yaitu dalam melakukan kegiatan usahanya tentunya berupaya untuk melaksanakan kegiatan perusahaan secara berkesinambungan atau terus-menerus.
  18. Kelangsungan usaha (Business Continuity) : yaitu dalam melakukan kegiatan usahanya tentunya berupaya untuk melaksanakan kegiatan perusahaan secara berkesinambungan atau terus-menerus.
  19. Kesatuan usaha (Business Entity) : yaitu perusahaan merupakan suatu kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak yang berkepentingan dengan sumber perusahaan
  20. Konsep dasar keuangan : yaitu konsep ini menghendaki agar penyusunan laporan keuangan menggunakan kesatuan unit pelaporan (unit keuangan setempat antara lain: rupiah, dollar, dan sebagainya) sehingga ada kesatuan pemahaman dari pembaca laporan keuangan.
  21. Konsep entitas usaha : konsep ini menghendaki pemisahan secara tegas antara perusahaan dengan pemilik.
  22. Konsep harga pokok : yaitu konsep ini menghendaki adanya pengukuran aset sebesar nilai perolehan awal (historical cost) dan pengakuan kewajiban sebesar nilai yang harus dibayar ketika jatuh tempo.
  23. Konsep hati-hati : yaitu dalam laporan keuangan tidak diperkenankan menunjukkan aset di atas harga pokoknya, demikian juga kewajiban. Konsep ini menghendaki kecenderungan minimalisasi pencantuman modal, yaitu dengan menetapkan bahwa laba atau penghasilan tidak bisa diakui sebelum direalisasi, sedangkan rugi/kewajiban harus diakui begitu bisa diperkirakan.
  24. Konsep kelangsungan usaha : yaitu konsep ini menghendaki adanya dasar pemikiran bahwa suatu perusahaan didirikan untuk jangka waktu tak terbatas.
  25. Konsep konsistensi : yaitu konsep ini menghendaki penggunaan metodemetode secara tepat dari satu periode ke periode selanjutnya. Jika terpaksa diadakan perubahan untuk memberi manfaat pada laporan keuangan, maka harus diberikan penjelasan mengenai pengaruhnya terhadap laporan tersebut.
  26. Konsep materialitas : yaitu pelengkap dari konsep penjelasan. Dalam konsep ini dikehendaki bahwa hal-hal yang material (dipandang berbobot), baik jumlah maupun keadaannya, memerlukan penjelasan yang memadai.
  27. Konsep membandingkan antara Penghasilan dan Biaya : yaitu konsep ini menghendaki adanya ketetapan dalam menandingkan penghasilan satu periode buku dengan biaya untuk memperoleh penghasilan tersebut. Penghasilan yang melebihi satu periode tidak diperkenankan untuk ditandingkan dengan biaya yang melebihi satu periode.
  28. Konsep penjelasan/ pengungkapan : yaitu konsep ini menghendaki agar laporan keuangan mencakup informasi yang diperlukan untuk penyajian yang terbuka, sehingga tidak membuat pembaca keliru menafsir laporan keuangan tersebut.
  29. Konsep realisasi penghasilan : yaitu konsep ini menyatakan bahwa realisasi penghasilan adalah ketika adanya penjualan atau penyerahan jasa, bukan saat pembayarannya.
  30. Luca Pacioli : yaitu seorang penulis buku yang berjudul Summa de Arithmetica Geometria Proportioni et Proportionalita yang berisi ilmu-ilmu pasti. Bagian itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio yang menggambarkan pembukuan berpasangan.
  31. Pihak ekstern : yaitu pemakai informasi akuntansi yang berasalbukan dari internal perusahaan.
  32. Pihak intern : yaitu pemakai informasi akuntansi semacam ini biasanya adalah pimpinan perusahaan ataupun manajer perusahaan.
Baca juga:  Pengertian Tempo Dalam Seni Musik

Itulah “32 Nama Istilah Pada Mata Pelajaran Akuntansi” yang bisa Mang Ocoy sampaikan. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda semua!