VADCOY – Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita tidak lepas dari yang namanya kewajiban. Seseorang yang hidup di dunia ini pasti dia memiliki sebuah kewajiban. Kewajiban hidup yang mau tidak mau harus dia lakukan. Apabila dia tidak menjalankan kewajiban itu, maka dia pun akan mendapatkan dosa atas meninggalkan kewajibannya.
Tujuan manusia hidup di dunia ini yang paling utama adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Namun, selain beridabah kepada Allah SWT, ada beberapa kewajiban lainnya yang harus dia lakukan. Kewajiban itu antara lain adalah belajar dan bekerja. Dari ketiga kewajiban tersebut, masing-masing masih ada kaitannya satu sama lain.
1. Beribadah
Dalam setiap harinya, seseorang tidak bisa lepas dari kewajiban beribadah, terutama bagi umat Islam. Beribadah kepada Allah banyak bentuknya, misalnya seperti solat, puasa, zakat, dan naik haji. Itu semua adalah ibadah yang hukumnya wajib, tidak boleh ditinggalkan oleh seseorang.
Selain bentuk ibadah wajib, ada juga beberapa bentuk ibadah yang sunah. Maksud ibadah sunah adalah ibadah yang apabila ditinggalkan atau tidak dikerjakan maka tidak akan mendapatkan dosa. Berbeda dengan ibadah wajib, jika seseorang meninggalkannya maka dia akan berdosa. Dan hukuman yang akan dia dapatkannya pun nanti ketika di akhirat kelak.
2. Bekerja
Berbeda dengan beribadah yang mana hubungannya antara manusia dan Tuhannya. Bekerja biasanya hubungan antara manusia dan manusia. Seseorang juga harus bekerja dengan benar dan jujur, terutama dalam masalah waktu. Jika seseorang bekerja tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan (korupsi waktu), maka dia akan berdosa. Dalam hal ini sama saja seperti dia sudah mencurangi orang lain. Sedangkan berlaku curang sangat dilarang keras oleh agama Islam.
Dalam bekerja, walaupun hubungannya antara sesama manusia, namun bisa mendapatkan pahala yang amat besar di sisi Allah jika diniati untuk menafkahi keluarganya. Apakah dia itu istrinya, anaknya, ayahnya, adiknya, kakaknya, atau yang lainnya. Asalkan dia jujur dalam melakukan pekerjaannya. Namun, jika dia tidak jujur dalam bekerja, maka gaji yang didapatkannya pun akan menjadi haram. Sedangkan hasil yang haram sangat berbahaya sekali untuk dirinya sendiri, apalagi jika diberikan kepada orang lain.
3. Belajar
Belajar hukumnya wajib bagi setiap manusia, otomatis jika manusia selama hidupnya tidak pernah belajar, maka dia berdosa! Belajar di sini adalah belajar ilmu agama yang paling didahulukan. Adapun belajar ilmu umum (dunia), hukumnya boleh dan bisa menjadi wajib sesuai dengan keadaannya.
Ilmu yang didahulukan untuk dipelajari adalah ilmu yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kita melaksanakan solat 5 waktu setiap hari, maka saat itu juga wajib dipelajari olehnya. Jika tidak tidak dipelajari, bagaimana solatnya akan diterima, sedangkan dalam pengerjaan solatnya saja dia tidak benar (salah). Selain ilmu solat, masih banyak lagi ilmu-ilmu lainnya yang wajib dipelajari untuk digunakan dalam kehidupan sehari-harinya. Misalnya ilmu mengaji al-Quran, ilmu puasa (apabila sering puasa sunah), ilmu berakhlak (bersosialisasi) terhadap sesama manusia, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Hubungan antara Ketiganya
Lalu, apa hubungan antara ketiganya? Kewajiban-kewajiban ini pastinya sangat berhubungan antara satu dan lainnya. Seperti contoh berikut, simaklah dengan baik!
“Ada seorang anak yang masih sekolah SMA dan tinggal di pondok pesantren. Dia setiap harinya belajar dan beribadah dengan giat sekali, mulai dari solat tahajudnya, solat dhuhanya, solat rawatibnya, tidak pernah dia tinggalkan. Sedangkan solat sunahnya saja tidak pernah ditinggalkan, apalagi solat wajibnya.
Dia dibiayai oleh orang tuanya yang kerjanya berjualan nasi goreng setiap malam. Orang tuanya bekerja dengan jujur, tidak pernah mengecewakan pelanggan, bahkan jika pelanggan membayar dengan uang lebih karena lupa, dia pun langsung mengembalikannya. Tentunya orang tuanya bekerja dengan cara yang halal, dan hasilnya pun halal pula. Sama seperti anaknya yang sedang di pondok pesantren, orang tuanya juga sangat rajin dalam beribadah.
Lalu anaknya pun sudah lulus dari sekolah dan pondok pesantren. Dia pun sang anak mulai bekerja, dan mendapatkan gajinya sendiri. Di awal-awal bekerja dia sangatlah rajin dan jujur. Di selang-selang waktu lengganggnya dia juga masih sempat belajar dan mengulang pelajaran yang pernah dipalajari di pesantrennya dulu. Begitu juga dengan ibadahnya sangatlah rajin, bahkan lebih rajin ketika waktu dia tinggal di pesantren.
Namun, waktu demi waktu pun berlalu, dia pun mulai merasa bosan dengan pekerjaannya. Akibatnya menyebabkan dia bekerja dengan tidak jujur. Sering datang terlambat, kemudian dalam bekerjanya juga tidak benar dan tidak sungguh-sungguh. Dia juga sudah berani berbohong dalam pekerjaannya.
Hal itu pun menyebabkan dia menjadi malas dalam beribadah, yang sebelumnya solat sunah tahajud rajin setiap malam, namun sekarang sering sekali ditinggalkannya. Mengulang pelajaran setiap hari juga dia tinggalkan hari demi hari, yang akhirnya menyebabkan dia lupa dengan ilmu yang telah dipelajarinya di pesantren dulu.
Mengapa bisa demikian? Kuncinya satu! Dia sudah memakan makanan yang haram. Dia tidak benar dalam pekerjaannya, yang kemudian menerima gaji haram. Lalu, uang tersebut dia belikan makanan dan akhirnya makanan haram tersebut menjadikan dia berubah seketika menjadi pemalas.”
Oleh karena itu, bekerjalah dengan benar dan sungguh-sungguh jika sudah bekerja. Maka ketika beribadah dan belajar menuntut ilmu, kita tidak akan merasa malas! Karena awal dari segala kemalasan adalah dari segala sesuatu yang masuk ke perut kita.
Wallahu A’lam Bishawab