Vadcoy.com – Berikut ini adalah lanjutan dari “27 Larangan Guru saat Mengajar di dalam Kelas (Episode 3)”.
18. Memukul muridnya
Guru yang notabennya sebagai seorang pendidik, sangatlah tidak wajar dan tidak pantas memukul muridnya. Jangan pernah sekali-kali bagi para guru untuk memukul muridnya. Walaupun dia sedang kesal dan marah dengan kelakuan muridnya tersebut. Guru harus bisa menahan dan meredam amarahnya. Jika guru gampang maen pukul kepada muridnya, dia bisa dikenakan hukuman penjara karena sudah diatur dengan UU perlindungan anak.
Adapun seorang guru ketika melihat kelakuan muridnya yang membuatnya kesal. Dia bisa memberinya hukuman yang akan dijelaskan selanjutnya. Jangan dengan menggunakan pukulan, tendangan, dan bentuk fisik lainnya. Sehingga dia bisa disebut sebagai seorang guru yang profesional terhadap muridnya yang berkelakuan buruk padanya.
19. Memberi hukuman yang tak mendidik
Masih lanjutan dari yang di atas, sebagai pengganti dari memukul, guru hendaknya memberikan hukuman pada muridnya yang nakal itu. Dan hukuman yang diberikan juga haruslah mendidik, Jangan memberikan hukuman yang tidak mendidik. Misalnya seperti berjoged di depan kelas, menghukum dengan berdiri di luar kelas, bahkan sampai harus membuka seragam sekolahnya di dalam kelas yang membuatnya telanjang dada. Hukuman yang seperti itu tidaklah mendidik baginya.
Maka hukuman yang mendidik seperti push up beberapa kali, hal ini secara tidak sadar penting untuk kesehatannya. Atau juga dengan berlari mengililingi lapangan dengan berapa putaran. Lalu disuruh mengerjakan tugas tambahan materi pelajaran, agar dia semakin rajin lagi dalam belajar. Bisa juga dengan cara menghafalkan beberapa definisi istilah, kosa kata, ayat quran atau hadis, dan materi-materi pelajaran yang dia sedang pelajari. Sehingga dengan hukuman tersebut, dia mendapat materi pelajaran dua kali lipat dari yang lainnya. Hukuman yang seperti itulah yang mendidik mereka agar semakin rajin lagi ke depannya.
Rekomendasi: 27 Larangan Guru saat Mengajar di dalam Kelas (Episode 1)
20. Mengajar pelajaran yang bukan ahlinya
Guru yang profesional seharusnya mengajar pelajaran yang sesuai dengan keahliannya. Jika guru tidak mengajar dengan sesuai keahliannya, dia hanya akan membuat para muridnya bodoh saja. Semua yang dikatakan dan diajarkan guru akan dianggap benar oleh muridnya. Bagaimana jadinya jika yang diajarkannya itu melenceng semua? Tentu hal itu akan membuat mereka para muridnya berpengetahuan sesat.
Misalnya dia adalah seorang guru mata pelajaran matematika. Lalu dia disuruh untuk mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris. Tentu dia tidak akan bisa mengajarkan materi tersebut. Kecuali jika dia sebelumnya pernah kursus Bahasa Inggris, maka bisa saja dia mengajarkannya. Namun, tetap saja akan bermasalah pada dokumentasi ke depannya kelak ketika sekolah itu akan mengadakan akreditasi.
21. Mengajar dengan perkataan yang kurang pantas
Guru tidak boleh sekali-kali melontarkan perkataan yang kurang sopan saat sedang mengajar di dalam kelas. Walaupun hanya satu kata saja, jangan sekali-kali dia lakukan! Bahkan bukan saat mengajar saja, ketika di luar jam mengajar pun tidak boleh dia lakukan hal itu. Sangat bahaya dampaknya apabila guru melontarkan kata-kata yang kurang pantas atau kata-kata kasar. Para murid bisa mengikuti perkataan guru tersebut, yang nantinya akan menjadikan guru tersebut buruk di mata para muridnya, wali muridnya, dan pihak sekolah.
22. Tidak pernah melakukan evaluasi
Selama satu semester sudah tentu ada beberap hal yang harus dibenahi oleh seorang guru. Baik itu nilai para muridnya atau prilakunya juga, yang pasti ada beberapa kekurangan. Sebagai guru yang bertanggungjawab, maka dia harus bisa melakukan evaluasi untuk hal-hal tersebut. Jika tidak melakukan evaluasi, hal yang sama pun akan terulang kembali dan menjadikan sang guru tidak ada peningkatan dalam mengajar. Pihak sekolah bisa-bisa memindahkannya ke sekolah lain karena tidak puas dengan pengajarannya.
Rekomendasi: 27 Larangan Guru saat Mengajar di dalam Kelas (Episode 2)
Evaluasi bisa dilakukan kapan saja selama guru mau melakukannya. Setiap hari pun tidak masalah, selagi memang ada hal yang harus dievaluasi. Misalnya keadaan kelas yang selalu ribut setiap hari, para murid susah diatur. Maka lakukanlah evaluasi agar para murid tidak melakukan hal itu lagi. Temukan permasalahannya, mengapa mereka sselalu melakukan itu, lalu pecahkan masalah tersebut sedikit demi sedikit.
23. Menceritakan persoalan pribadi
Guru yang menceritakan dirinya sendiri memang tak mengapa. Namun, jika sering dan selalu menceritakannya akan menjadi masalah juga. Guru tidak boleh menceritakan persoalan pribadinya kepada muridnya. Apalagi ketika mengajar di dalam kelas, bukannya mengajar, dia malah menceritakan masalah pribadinya saja. Lebih buruknya, dia curhat kepada muridnya tentang permasalahan hidupnya. Lalu menceritakan juga tentang kekurangan dan kelemahannya. Hal tersebut bisa membuat sang guru dipandang remeh oleh para muridnya, maka jangan sekali-kali melakukannya.
24. Tidak memerhatikan permasalahan kelas
Dalam sebuah pendidikan, pasti ada saja yang namanya masalah. Apalagi permasalahan yang terjadi di dalam kelas antara para murid. Sebagai seorang guru, tentu dia harus tahu permasalahan tersebut, bagaimanapun caranya. Guru juga harus peka dengan kondisi kelas dan para muridnya. Jika ada permasalahan dia bisa bertanya kepada murid tertentu untuk mencari tahu, jangan hanya diam saja pasif. Guru haruslah aktif dan lebih kreatif lagi dalam memecahkan permasalahan tersebut. Sehingga dia bisa menjadi guru yang akan dikenang terus oleh para muridnya.
25. Tidak mengikuti perkembangan muridnya
Sudah disebutkan pada poin di atas, seorang guru harus aktif. Dia juga harus bisa mengetahui perkembangan para muridnya. Dia harus mengikuti perkembangan muridnya, sehingga ketika dalam mengajar, dia bisa menyesuaikan dengan kemampuan mereka. Pastinya ada murid yang terus berkembang dan ada pula yang tidak berkembang tetap seperti semula saja. Maka dalam hal tersebut, guru punya peran penting yang harus diselesaikan. Lalu mereka bisa sama-sama berkembang dan lulus sekolah bersama.
26. Tidak mempersiapkan materi yang akan diajarkan
Ketika besoknya akan mengajar, seorang guru yang profesional tentunya akan mempersiapkan segala materi yang akan diajarkannya. Dia tidak boleh mengajar dadakan tanpa perencanaan begitu saja. Walaupun sudah paham betul dengan materinya. Karena tujuan belajar itu sendiri bukan hanya menyampaikan materi saja, tetapi materi tersebut harus bisa dipahami oleh para muridnya juga. Tentunya harus dengan menggunakan metode dan model pembelajaran yang berbeda-beda.
Rekomendasi: 27 Larangan Guru saat Mengajar di dalam Kelas (Episode 3)
Jika guru asal mengajar dan menyampaikan materi saja, belum tentu mereka bisa memahaminya. Jika demikian, pembelajaran tersebut tidak dianggap berhasil karena muridnya belum bisa memahami yang dipelajari. Untuk mencapai hal tersebut, guru pun harus mempersiapkan materi secara matang. Terutama dalam memilih metode, model, strategi, dan pendekatan pembelajaran yang akan digunakannya.