27 Larangan Guru saat Mengajar di dalam Kelas (Episode 2)

27 Larangan Guru Episode 2
Vadcoy.com – Berikut ini adalah lanjutan dari “27 Larangan Guru saat Mengajar di dalam Kelas (Episode 1)”.

5. Mengajar dengan berpakaian tidak rapi

Apa jadinya jika seorang guru mengenakan pakaian yang compang-camping ketika mengajar di kelas? Tentu sangat aneh bukan? Hal yang seperti ini juga akan membuat muridnya malas belajar dengannya, dan mereka akan memilih untuk keluar kelas (bolos). Karena mereka malas melihat gurunya yang seperti itu, dan itu menanakan bahwa gurunya tidak serius dalam mengajar.
Penampilan seorang guru haruslah menarik dan rapi ketika sedang mengajar. Berpakaian yang rapi juga merupakan salah satu ciri bahwa dia adalah guru yang profesional. Walaupun dia adalah seorang guru yang mengajar pelajaran olahraga, tetap saja dia harus berpakain olahraga yang rapi. Standar rapi di sini, minimal enak dipandang oleh orang lain. Bukan membuat jijik orang lain ketika memandangnya.
Guru yang berpakaian terlalu rapi juga tidak baik untuk menjadi contoh bagi murid-muridnya. Terlalu rapi di sini adalah terlalu over, sehingga membuatnya begitu mencolok. Hal yang seperti ini juga sebaiknya dihindari oleh seorang guru yang profesional. Pakaian yang terlalu over pastinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dan ini merupakan sifat berlebihan atau mubadzir, sedangkan sifat berlebihan itu adalah salah satu sifat yang dimiliki oleh setan.
Bayangkan saja jika ada seorang muridnya meniru penampilan gurunya tersebut, maka dia akan menjadi seorang murid yang pemboros. Karena selalu meminta uang lebih kepada orang tuanya untuk memperindah penampilannya yang terlalu berlebihan. Orang tuanya pun lama kelamaan akan mengetahui hal tersebut dikarenakan gurunya memberi contoh yang kurang baik dalam berpakaian.

Baca juga:  Karakteristik, Pelayanan, Jenis, Contoh, Pengertian Jasa Kata Para Ahli

Sekali lagi, seorang guru sebaiknya memberikan contoh yang baik dalam berpakaian kepada para muridnya. Janganlah berpakaian dengan pakaian yang compang camping, dan jangan pula berpakaian dengan pakaian yang berlebihan. Berpakaianlah biasa saja, yang penting rapi dan enak dipandang oleh orang lain, terlebih lagi ketika muridnya memandangnya, maka buatlah kesan yang baik padanya.

Rekomendasi: 27 Larangan Guru saat Mengajar di dalam Kelas (Episode 1)

6. Pilih kasih kepada murid tertentu

Hal yang harus dihindari oleh seorang guru selanjutnya adalah pilih kasih kepada murid tertentu. Dalam lingkungan sekolah, ketika sedang proses belajar mengajar biasanya guru akan memperhatikan semua muridnya, mulai dari barisan depan sampai barisan belakang. Begitu juga mulai dari barisan sebelah kanan sampai barisan sebelah kiri. Apakah ada muridnya yang tidak memperhatikannya, atau ada yang tertidur, atau ada yang bercanda? Maka jika ada yang demikian, guru tersebut akan menegurnya dan menasehatinya.

Namun pada kasus lain, ada beberapa guru yang hanya diam saja dan tidak peduli dengan beberapa murid yang tidak memperhatikannya ketika dia mengajar. Bahkan, muridnya bolos dari kelasnya pun dia hanya diam saja dan membiarkannya. Tetapi, jika ada murid tertentu yang melakukan hal demikian (bolos), dia langsung menanyakannya dan juga mencarinya. Karena guru itu hanya memperhatikan murid tertentu saja.

Ada juga guru yang hanya memperhatikan murid-murid yang pandainya saja, sedangkan yang kurang pandai dan yang nakal tidak pernah dia perhatkan sama sekali. Oleh karena itu, sebagai seorang guru yang profesional haruslah bisa memperhatikan semua muridnya ketika sedang mengajar. Jika bisa, alangkah baiknya guru yang memperhatikan murid-muridnya di luar kelas saat tidak sedang mengajar. Guru yang seperti ini pasti akan disenangi oleh para muridnya.

Baca juga:  Kalender Pendidikan SD, SMP, dan SMA Tahun Ajaran 2021-2022

7. Mengajar sambil duduk di atas meja

Guru yang duduk di atas meja ketika sedang megajar di dalam kelas merupakan perbuatan yang kurang adab dan tidaklah sopan. Prilaku seperti ini tidak patut untuk dilakukan olehnya. Bukan hanya saat sedang mengajar saja, tapi ketika di luar jam mengajar pun tidak seharusnya dia lakukan. Dan akan sangat bahaya sekali jika para muridnya meniru perbuatannya tersebut. Sangatlah tidak patut ditiru sama sekali, walaupun oleh seorang dari muridnya.

Rekomendasi: 4 Tips Jitu agar Cepat Lancar Berbicara Bahasa Inggris

Jika sampai ada seorang muridnya meniru perbuatan hal yang seperti itu, lalu dia akan meniru perbuatan yang tak sopan itu di luar sekolah. Apa jadinya jika prilaku tersebut dia lakukan di lingkungan keluarganya? Tentu dia akan menjawab karena gurunya yang mengajarkannya. Kemudian pihak keluarganya pun akan menuntut guru yang mengajarkannya tersebut. Bisa jadi guru tersebut dikeluarkan oleh pihak sekolah karena ada laporan yang kurang baik dari wali muridnya.

Mungkin jika di negara Barat hal ini dianggap biasa saja, tapi kita di negara Indonesia sangatlah berbeda. Budaya kita, negara Indonesia tentu menanamkan dan mengajarkan yang namanya tata krama, etika, moral, prilaku, dan akhlak. Makanya di Indonesia ada mata pelajaran yang namanya budi pekerti. Karena nila-nilai moral yang pertama dilihat dari keberhasilan pendidikan itu sendiri.

Sebaliknya, seorang guru juga tidak boleh membiarkan muridnya duduk di atas meja ketika dia melihatnya. Jika dia membiarkannya, sama saja guru itu mengajarkan prilaku yang buruk kepada muridnya. Jadi, guru selain menjadi contoh yang baik untuk muridnya, dia juga harus bisa menegur dan menasehati muridnya jika terlihat berprilaku yang tidak sopan.

Baca juga:  Contoh Teks Drama Bertema "Anak SMP"

8. Sering bolos saat jam mengajar

Larangan yang selanjutnya adalah sering bolos ketika waktunya mengajar. Guru yang selalu terlihat ketika jam istirahat atau waktu santai saat tidak ada jam mengajar. Tapi, ketika saatnya mengajar dia tidak pernah terlihat sama sekali, menghilang bagaikan ditelan bumi. Sungguh aneh sekali guru yang seperti ini, dan sngatlah tidak mengerti jalan pikirannya seperti apa!
Jika memang ada guru yang seperti ini, tentu banyak sekali pihak yang dirugikan akibat dari perbuatannya. Mulai dari para muridnya yang akan tertinggal pelajaran dari kelas yang lain. Misalnya kelas yang lain sudah mencapai Bab 7, sedangkan di kelasnya masih bertahan di Bab 3 saja. Kelas mereka tertinggal 4 Bab pelajaran dari kelas yang lain. Sungguh kasihan sekali kelas yang mendapatkan guru seperti ini. Bukannya nambah pintar, malah mereka tidak ada kemajuan sama sekali dalam pengetahuannya.
Selain para muridnya, pihak yang dirugikan selanjutnya adalah pihak sekolah. Pastinya pihak sekolah harus bertanggung jawab untuk mencari guru penggantinya. Sedangkan mencari guru pengganti tidaklah mudah, karena belum tentu guru pengganti menguasai mata pelajaran yang diajarkannya. Maka pihak sekolah pun dalam hal ini sangatlah dirugikan. Lebih parahnya lagi, jika tiba-tiba ada beberapa murid yang memprotes akibat kelakuan guru yang sering bolos tersebut. Maka tidaklah mustahil jika nama sekolah akan menjadi buruk dan tercoreng.
Oleh sebab itu, jika guru itu masih tetap saja sering bolos tanpa adanya perubahan, maka satu-satunya jalan adalah dikeluarkan dari sekolah. Itupun akan sangat sulit baginya untuk mendapat pekerjaan di sekolah lain ketika melamar menjadi guru kembali. Karena dia sudah mendapat catatan yang buruk di sekolah sebelumnya, yaitu sering bolos saat jam mengajar. Dan itu adalah penyebab awal mula kehancuran karirnya, kecuali dia ingin berubah untuk tidak sering bolos lagi.
(Bersambung)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *