Vadcoy.com – Profesi guru adalah profesi yang sangat mulia jika dibandingkan profesi lainnya. Namun, profesi itu juga bisa menjadi sangat hina jika profesi tersebut disalahgunakan dan tidak mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Seperti yang sudah kita ketahui, guru merupakan ujung tombak bagi peserta didiknya. Oleh karena itu, jadilah seorang guru yang digugu dan ditiru!
Tugas guru bukan hanya mengajarkan pelajaran kepada muridnya saja, tapi dia juga harus bisa mendidik muridnya sehingga mempunyai watak atau akhlak yang baik. Dalam hal ini, tentunya guru harus memberikan contoh yang baik kepada murid-muridnya. Karena mereka akan meniru segala sesuatu yang keluar dari gurunya, baik itu berupa ucapan seorang guru maupun perbuatannya.
Apabila seorang guru memberikan contoh yang buruk kepada murid-muridnya, maka ini merupakan kesalahan besar dan berdosa pastinya. Misalnya dia mengajarkan etika yang buruk kepada muridnya, guru tersebut selalu datang terlambat ketika masuk ke kelas dan memulai pelajaran. Maka muridnya pun akan mengikuti guru tersebut dengan datang terlambat karena gurunya juga sering datang terlambat. Akhirnya guru dan murid sama-sama datang terlambat dikarenakan gurunya yang memberikan contoh buruk kepada muridnya.
Parahnya lagi, kebiasaan terlambat tersebut bukan hanya berdampak di dalam kelas dan lingkungan sekolah saja. Bisa saja dampaknya lebih besar, seperti sering bangun tidur kesiangan, menunda-nunda waktu beribadah, tidak bisa tepat waktu ketika berjanji kepada orang lain, dan masih banyak lagi dampak buruknya di luar lingkungan sekolah. Oleh karena itu, seorang guru sebaiknya memberikan contoh yang bagus kepada murid-muridnya.
Ada beberapa larangan guru yang tidak boleh dia lakukan di dalam kelas saat mengajar. Jika dia melakukannya, maka dia telah gagal menjadikan guru sebagai profesi mulia tersebut. Berikut ini adalah beberapa larangannya.
1. Tidur saat sedang mengajar
Seorang guru yang tidur di kelas memang sudah keterlaluan sekali. Selain dia sudah memberikan contoh yang buruk kepada murid-muridnya, dia juga korupsi waktu karena mengurangi jam mengajarnya. Sebaiknya guru tidak melakukan hal yang demikian ini. Jika dia benar-benar mengantuk, dia bisa tidur di kantor atau di ruang tidur yang disediakan oleh sekolah. Asalkan dia tidak tidur di dalam kelas dihadapan para muridnya.
Guru yang profesional, pastinya tidak akan melakukan hal yang demikian. Karena hal tersebut akan merusak martabatnya menjadi seorang guru. Dampaknya pun dia akan diremehkan dan dikucilkan oleh para muridnya. Dampak yang lebih parahnya lagi, kegiatan belajar mengajar pun tidak akan berjalan dengan lancar. Bahkan, bisa membuat para muridnya kabur dari kelas (bolos).
Ketika hal demikian sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh seorang guru, tentunya para muridnya tidak akan tinggal diam. Mereka bisa saja melaporkan perbuatan tersebut kepada pihak sekolah atau kepala sekolah, yang akhirnya guru tersebut akan dikeluarkan atau dipecat. Lalu, reputasinya pun sudah hancur untuk menjadi seorang guru.
Oleh karena itu, guru yang benar-benar profesional harusnya bisa mengatur jadwal tidurnya. Walaupun dia memiliki waktu tidur yang kurang, maka dia tidak boleh tidur di dalam kelas saat mengajar. Karena hal tersebut adalah peraturan yang tidak boleh dilanggar oleh seorang guru. Hal tersebut juga berarti guru mengabaikan kewajibannya mengajar murid-muridnya, yang akhirnya dia akan berdosa dihadapan Tuhannya karena sudah berkhianat.
Untuk pihak sekolah juga, alangkah baiknya menyediakan tempat tidur dan istirahat untuk para guru. Barangkali mereka kelelahan atau tiba-tiba sakit, maka guru pun bisa menggunakan ruangan tersebut. Karena jika istirahat di dalam kelas kuranglah etis, apalagi ketika waktu mengajar.
2. Mengajar sambil makan
Etika seorang guru yang baik di dalam kelas ketika mengajar adalah tidak boleh makan. Sudah bisa dibayangkan jika seorang guru makan saat proses belajar mengajar sedang berlangsung, para muridnya tentu tidak aka tinggal diam. Mereka pasti akan memprotes guru tersebut karena dianggap mengajar tidak serius. Guru itu juga tidak akan jelas suaranya saat mengajar karena sedang mengunyah makanan. Muridnya juga akan merasa kesal dan jengkel dengan gurunya.
Jika dia ingin makan, maka sebaiknya dilakukan di luar kelas ketika jam istirahat. Bisa dia lakukan di kantor sekolah ataupun di kantin sekolah. Jangan sampai dia lakukan di dalam kelas, apalagi saat sedang mengajar. Hal itu juga bisa berdampak negatif kepada muridnya, bisa saja muridnya meniru hal tersebut ketika sedang belajar makan di dalam kelas. Mungkin bagi guru itu biasa saja karena dia juga melakukannya, tapi berbeda dengan guru yang lain. Bisa saja guru yang lain merasa risi dengan kelakukan muridnya itu, yang akhrinya mengeluarkannya dari kelas akibat guru yang satunya memberikan contoh yang kurang baik kepadanya.
Guru juga sebaiknya harus bisa mengatur waktu makannya. Jangan sampai dia mengajar dalam keadaan lapar, yang bisa membuat dia makan di dalam kelas saat mengajar. Sebelum berangkat sekolah sarapan terlebih dahulu. Kemudian ketika jam istirahat siang, jangan lupa untuk makan siang. Guru yang profesional juga harus bisa mengatur jadwal makannya.
3. Mengajar sambil main Hp
Biasanya di sekolah ada peraturan tidak boleh bermain hp di dalam kelas saat proses belajar mengajar sedang berlangsung bagi para. Namun, hal yang demikian juga berlaku untuk gurunya. Jangan sampai seorang guru bermain hp ketika saat mengajar di dalam kelas. Misalnya ada telepon yang sangat penting, maka cobalah untuk mengangkatnya di luar kelas.
Prilaku seperti ini bisa memberikan contoh buruk kepada muridnya. Jika dilakukan oleh sang guru, yaitu bermain hp di dalam kelas, maka muridnya pun akan mengikuti perbuatannya tersebut. Hal tersebut sudah melanggar peraturan sekolah, tentu pihak sekolah tidak akan tinggal diam. Maka muridnya yang bermain hp di dalam kelas tersebut akan dipanggil oleh pihak sekolah. Lalu mereka diiterogasi, yang akhrinya membuat mereka membuka mulut. Mereka berbuat seperti itu karena melihat gurunya juga berbuat yang demikian. Akhrinya guru itu pun dipanggil oleh pihak sekolah juga, dan diberi peringatan.
Guru yang profesional juga harusnya bisa menahan diri dari bermain hp saat mengajar. Karena masih ada beberapa guru yang melakukan hal demikian. Dia terlalu meremehkan proses belajar mengajar, yang berdampak pada kurang pahamnya murid pada pelajaran yang dia ajarkan. Jika seudah demikian, guru itu pun gagal dalam mengajar karena membuat muridnya mendapatkan nilai jeblok alias anjlok. Dia akan dipanggil oleh pihak sekolah untuk mempertanggung jawabkannya. Jika masih tetap berlanjut dengan kelakuannya, tidak menutup kemungkinan dia akan dikeluarkan dari sekolah tersebut.
4. Mengajar sambil merokok
Merokok bukan hanya dilarang saat mengajar di dalam kelas, merokok juga sangat dilarang keras di lingkungan pendidikan. Baik itu cilakukan oleh seorang guru, staf, petugas kebersihan, satpam, dan orang-orang yang tinggal di lingkungan pendidikan tidak diperbolehkan untuk merokok. Jika memaksa tetap merokok, kepala sekolah harus tegas untuk memberikan sanksi kepada mereka yang merokok di lingkungan sekolah itu dan tidak ada toleransinya.
Apalagi seorang guru merokok di dalam kelas pada saat sedang mengajar, sungguh perbuatan yang sangat hina bagi seorang guru. Dia tidak pantas disebut guru jika melakukan hal yang demikian. Bukannya memberikan contoh yang baik kepada muridnya, malah memberikan contoh yang buruk kepada mereka. Maka tak heran banyak anak sekolahan pada zaman sekarang yang merokok di luar sekolah. Dan lebih parahnya lagi, mereka merokok sambil memakai seragam sekolahnya.
Hal tersebut juga seharsnya menjadi PR bagi para guru. Bagaimana cara agar para muridnya tidak merokok di luar sekolahan, karena dampaknya juga bisa membawa nama buruk bagi sekolahnya. Maka guru yang profesional adalah dia yang tidak merokok di lingkungan sekolah. Kemudian dia juga bisa mengajarkan kepada para muridnya agar tidak merokok di luar lingkungan sekolah. Sehingga dia bisa menyelamatkan kesehatan para muridnya tersebut. Seperti yang sudah diketahui, merokok banyak efek negatifnya dibanding dengan efek positifnya.
(Bersambung)